Tim forensik melakukan olah TKP setelah terjadinya ledakan di gereja Koptik di Tanta, Mesir, 9 April 2017. Dua ledakan yang terjadi dilokasi berbeda yaitu Gereja Koptik St. Markus dan Gereja Mar Gigris. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
TEMPO.CO, Kairo -Gereja Kristen Koptik St George di Tanta, di kota Delta Nil, Mesir ternyata menjadi target ledakan bom dua pekan lalu, namun digagalkan aparat polisi. Pada Minggu Palma, 9 April, aparat keamanan kebobolan dan gereja yang juga disebut sebagai Gereja Maria Girgis dihantam bom. Sebanyak 27 orang tewas dan 78 orang terluka.
Seperti yang dilansir Al Arabiya pada 9 April 2017, Tanta di kota Delta Nil mengalami beberapa serangan teror selama dua minggu terakhir. Satu di antaranya yang menjadi target teror adalah Gereja Krisen Koptik St George.
Keesokan harinya pasukan keamanan di Universitas Tantay menemukan sebuah bom di dekat salah satu bangunan perguruan tinggi. Bom tersebut kemudian diamankan oleh tim penjinak bom tidak lama berselang.
Setelah serangkaian ancaman diterima, keamanan pun diperketat, terutama di gereja-gereja yang tengah menyambut Pekan Suci, yang dimulai dari ibadah Minggu Palma pada 9 April dan diakhiri dengan Minggu Paskah pada 16 April.
Dengan terjainya bom di Gereja St George atau Maria Girgis tersebut, pemerintah Mesir dan aparat keamanannya menuai banyak kritik karena gagal memberikan jaminan keselamatan bagi warganya.
Wartawan Koptik, Sameh Mahrous mengatakan bahwa pihak keamanan telah gagal sebab sebelumnya telah jelas terungkap adannya rencana serangan.