Tak Tegas Hadapi Cina, Duterte Kembali Terancam Dimakzulkan

Reporter

Kamis, 30 Maret 2017 17:30 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dan Presiden Cina Xi Jinping berjabat tangan setelah upacara penandatanganan di Beijing, Cina, 20 Oktober 2016. AP Photo

TEMPO.CO, Manila - Karena dinilai tak tegas menghadapi Cina dalam konflik Laut Cina Selatan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali terancam dimakzulkan.

Seperti dilansir Inquirer pada Kamis, 30 Maret 2017, Gary Alejano, anggota parlemen Filipina, mengajukan pemakzulan setelah menganggap Duterte tidak tegas menghadapi aktivitas Beijing di Laut Cina Selatan.

Baca: Senator de Lima, Pengkritik Presiden Duterte, Ditangkap

Alejano mengajukan pemakzulan tambahan pada hari ini atau 14 hari setelah ia mengajukan pemakzulan pertama terhadap Presiden. Sadar popularitas Presiden Duterte masih sangat tinggi, terutama di dalam Kongres, Alejano mengatakan ia akan mencari dukungan pemakzulan dari luar, termasuk gereja, sekolah, dan masyarakat sipil.

Alejano menegaskan, Duterte tidak bersikap sesuai putusan Pengadilan Tetap Arbitrase (PCA) pada pertengahan 2016, yang memenangi tuntutan Filipina dan menggugurkan klaim teritorial Cina di perairan itu.

Alejano mengatakan pernyataan Duterte, yang mengaku tak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikan aktivitas "ilegal" Cina di perairan LCS, seperti pembangunan pulau buatan di dekat Zona Ekonomi Eksklusif Filipina, menunjukkan keengganannya membela hak-hak negara. Bahkan Duterte kini justru berupaya mendekatkan diri dengan Cina dan mendorong Beijing berinvestasi besar-besaran di Filipina.

Baca: Dikecam Aktivis HAM dan PBB, Ini Sumpah Presiden Duterte

Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah perairan itu, termasuk Reed Bank, yang berjarak 148 kilometer dari Pulau Palawan, Filipina. Klaim Cina di perairan yang memiliki jalur perdagangan terpadat itu juga tumpang tindih dengan wilayah Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Taiwan.

Tuntutan Alejano menambah panjang daftar dugaan pelanggaran Duterte yang membuatnya dinilai semakin pantas dimakzulkan. Sejauh ini, Duterte dituding melakukan kejahatan serius pelanggaran hak asasi manusia, penyalahgunaan kekuasaan, dan pengkhianatan kepercayaan publik.

Pada pengajuan pemakzulan pertama, Alejano menuduh Duterte melakukan berbagai kesalahan yang menurut dia layak dipecat. Kesalahan itu di antaranya menyembunyikan aset dan konflik kepentingan hingga pembunuhan di luar hukum terkait dengan narkoba.

Sejak Duterte menjabat sebagai presiden pada pertengahan 2016, lebih dari 6.000 terduga kriminal narkoba dilaporkan tewas dalam operasi penggerebekan. Sebagian besar di antaranya tewas tanpa melalui proses hukum jelas.

Menanggapi pemakzulan itu, penasihat hukum Presiden, Salvador Panelo, mengatakan tuduhan tambahan Alejano adalah propaganda tidak berdasar dan bagian dari konspirasi terkoordinasi oleh lawan-lawan Duterte.

CHANNEL NEWS ASIA | INQUIRER | YON DEMA






Advertising
Advertising

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

16 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

12 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

23 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

26 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

27 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya