Gaya Presiden AS, Donald Trump saat mencoba mengendarai sebuah truk yang terparkir di halaman Gedung Putih, Washington, 23 Maret 2017. AFP PHOTO/JIM WATSON
TEMPO.CO, Washington - Presiden Donald Trump mengajukan pemangkasan anggaran sebesar US$18 miliar atau setara Rp 239,7 triliun untuk membayar uang muka pembangunan tembok di perbatasan Meksiko.
Anggaran yang dipangkas untuk membiayai tembok di perbatasan Meksiko berasal dari anggaran program riset kesehatan, infrastruktur, dan dana hibah komunitas serta pajak penerimaan warga Amerika Serikat.
Mengutip Boston Globe, 28 Maret 2017, dokumen terbaru Presiden Trump yang dibeberkan Selasa, 29 Maret 2017, akan menghapus hibah bantuan riset untuk Lembaga Kesehatan Nasional, yang selama ini menjadi favorit kedua partai politik sebesar US$ 1,2 miliar.
Pemangkasan juga dilakukan terhadap hibah program pembangunan komunitas yang juga dianggap populer sebesar US$ 1,5 miliar. Dan, sebesar US$ 500 juta akan dipangkas dari dana bantuan proyek transportasi atau yang dikenal TIGER grants.
"Pemerintahan ini meminta pembayar pajak Amerika untuk membiayai tembok __ yang tidak diperlukan, tidak efektif, dan biayanya absurd__Meksiko yang seharusnya membayar, dan dia memangkas program vital untuk kelas menengah agar itu bisa dikerjakan. Membangun tembok atau memperbaiki atau membangun jembatan atau terusan atau jalan di komunitas anda? Apa pilihannya?,"kata Chuck Schumer, pemimpin senat minoritas.
Sebelumnya, Presiden Trump mengatakan biaya pembangunan tembok perbatasan akan dibayar oleh Meksiko. Sehingga putusan Presiden Trump memangkas anggaran untuk pembayaran awal pembangunan tembok Meksiko menimbulkan perselisihan.
Pengajuan ini sepertinya akan digagalkan oleh senat dari partai Demokrat. Namun Senator Roy Blunt yang berperan sebagai negosiator kunci mengatakan tak sulit mengatasi upaya penjegalan oleh Demokrat. "Pandangan saya di sana ada jalan untuk mendapatkan 60 suara," ujarnya.
Jumlah 60 suara merupakan syarat untuk menjegal Demokrat yang akan menggagalkan pengajuan pemangkasan anggaran untuk kepentingan membangun tembok di perbatasan Meksiko.
BOSTON GLOBE | BELFAST TELEGRAPH.CO.UK | MARIA RITA
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
36 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.