Sejumlah orang menghampiri seorang pria yang terluka dalam insiden penembakan di Jembatan Westminster di London, 22 Maret 2017. REUTERS/Toby Melville
TEMPO.CO, London - Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas teror pada Rabu, 22 Maret 2017 di Jembatan Westminster dan Gedung Parlemen Inggris. Teror di kota London ini dilakukan seorang pria warga Inggris yang sudah lama masuk radar badan intelijen MI5.
Pernyataan ISIS itu dipublikasikan melalui media propagandanya, Amaq pada Kamis, 23 Maret 2017. ISIS mengatakan seorang militan ISIS telah melakukan kekejaman di Gedung Parlemen Inggris.
ISIS menjelaskan penyerang mengikuti instruksi dari pemimpin tertinggi untuk melakukan serangan kepada warga sipil dan pasukan keamanan di negara yang tergabung dalam koalisi Amerika Serikat yang beroperasi di Irak dan Suriah.
Seperti yang dilansir Independent pada 23 Maret 2017, pernyataan ISIS tersebut tidak mengandung unsur keterlibatan langsung anggotanya. Penyidik mengatakan pelaku teror London terispirasi kekerasan radikal.
ISIS kerap mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan teror yang tidak secara langsung diarahkan atau difasilitasi oleh kelompok itu, khususnya di luar Timur Tengah yang dilanda konflik. Biasanya serangan teror yang terjadi di luar Timur Tengah, khususnya di Barat terinspirasi oleh ideologi kelompok itu.
Kepolisian Inggris sejauh ini mengklaim telah mengantongi identitas pelaku serangan yang tewas beberapa saat setelah malkukan aksi terornya. Menurut polisi, pelaku adalah pria kelahiran Inggris dan pernah diselidiki oleh MI5 terkait dugaan ekstrimisme.
Dalam perkembangan kasus itu, sebanyak delapan orang yang diduga terkait teror London telah ditangkap, setelah polisi melakukan penyelidikan di beberapa tempat, termasuk London dan Birmingham.