TEMPO.CO, New Delhi - Seorang pria di India terpaksa harus mengubah namanya di pengadilan setelah ia bertahun-tahun kesulitan mendapatkan pekerjaan. Kakeknya memberikan dia nama Saddam Hussain pada 25 tahun lalu.
Tidak jelas alasan sang kakek memberikan nama Saddam Hussain kepada cucunya. Saddam juga tidak pernah menyalahkan kakeknya dengan nama yang sama dengan nama mantan pemimpin Irak yang tewas dihukum gantung oleh Amerika Serikat pada 10 tahun lalu itu.
Baca juga: Tali Penggantung Saddam Hussein Ditawar Rp 88 M
Dua tahun setelah lulus dari Noorul Islam Universitas Tamil Nadu, pria dari Jamshedpur di Jharkhand, India, mulai berusaha untuk menemukan pekerjaan yang layak untuknya. Meskipun lulus dengan nilai yang baik, tapi ia tak kunjung dapat pekerjaan, berbeda dengan teman-teman seangkatannya yang hampir semuanya sudah diterima bekerja.
Saddam menyadari namanya membawa sial setelah 40 kali wawancara kerjanya ditolak oleh perusahaan yang membuka lowongan kerja. Ia kemudian menyimpulkan bahwa namanyalah yang membuat para pemilik perusahaan takut menerimanya bekerja.
Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Eks CIA Soal Penangkapan Sadam Hussein
Sebenarnya namanya tidak sama persis dengan nama mantan pemimpin Irak yang dicap diktator oleh Amerika Serikat. Kakeknya menggunakan kata Hussain, bukan Hussein.
Namun Saddam memutuskan mengubah namanya. Pengadilan merestui pergantian namanya. Saddam mendapat nama baru menjadi Sajid Hessein.
"Orang-orang takut untuk mempekerjakan saya," kata Saddam yang kini namanya telah berubah menjadi Sajid, seperti yang dilansir BBC pada 19 Maret 2017.
Namun Sajid harus menunggu dokumen resmi pergantian namanya dikeluarkan pengadilan pada 5 Mei mendatang untuk kembali mengajukan lamaran kerja.
Baca juga: Bahrain Rekrut 1.000 Loyalis Saddam Jadi Tentara
Sajid bukan satu-satunya orang yang mendapatkan kesialan karena dinamai sama dengan Saddam Hussein. Banyak warga Irak yang merasa terkutuk dengan nama yang pada awalnya diberikan sebagai penghargaan bagi seorang pemimpin yang dipuja sebagian besar warga negara itu.
Salah satunya yang berprofesi sebagai jurnalis yang bekerja di Ramadi, kota Sunni di provinsi gurun Anbar, Irak. Ia mengatakan ayahnya dipecat dari pekerjaannya karena dia tidak bisa meyakinkan atasannya ia bukan anggota Partai Ba'ath yang didirikan diktator Irak tersebut.
Seorang Saddam lainnya, ditangkap milisi Syiah tapi ia berhasil selamat dari eksekusi mati karena senjata milisi itu macet saat hendak menembaknya. Identitasnya diungkapkan ke milisi Syah Irak oleh seorang teman sekelasnya di Bagdad.
BBC | HINDUSTAN TIMES | YON DEMA
Berita terkait
Presiden Iran dari Masa ke Masa, Lawan Berat Israel Setelah Saddam Husein dan Muamar Qadafi Tumbang
18 hari lalu
Serangan Iran sebagai balasan serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus. Berikut Presiden Iran dari masa ke masa.
Baca SelengkapnyaKisah Kapal Pesiar Mewah Saddam Hussein yang Jadi Tempat Minum Teh Nelayan
17 Maret 2023
Kapal pesiar mewah milik bekas penguasai Irak, Saddam Hussein, itu tinggal bangkainya.
Baca SelengkapnyaMenhan AS Kunjungi Irak, Janji Pertahankan Kehadiran Pasukannya
7 Maret 2023
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin membuat kunjungan tak resmi ke Irak hampir 20 tahun setelah invasi yang dipimpin AS menggulingkan Saddam Hussein.
Baca SelengkapnyaHari-hari Terakhir Presiden Irak Saddam Hussein, Dieksekusi Mati di Tiang Gantungan 16 Tahun Lalu
30 Desember 2022
Saddam Hussein dihukum gantung pada 30 Desember 2006. Ini profil dan hari-hari terakhir Presiden Irak paling diperhitungkan di dunia.
Baca SelengkapnyaProfil Kota Tikrit di Irak Pasca 15 Tahun Kematian Saddam Hussein
14 Desember 2022
Kota Tikrit di Irak dan Saddam Hussein memiliki sejarah yang tak bisa terpisahkan. Bagaimanakah kondisinya kini setelah 19 tahun penangkapan Saddam?
Baca SelengkapnyaGerakkan Puluhan Ribu Pendukung Jumatan di Lapangan Saddam, Siapa Moqtada al-Sadr?
6 Agustus 2022
Puluhan ribu pengikut ulama Syiah, Moqtada al-Sadr, salat Jumat di lapangan Saddam di Baghdad, bagian dari upaya gagalkan pembentukan pemerintahan
Baca SelengkapnyaApa Dalih Saddam Hussein Menginvasi Kuwait pada 32 Tahun Lalu?
3 Agustus 2022
Tepat, 2 Agustus tahun 1990 atau 32 tahun silam. Irak menginvasi Kuwait yang diperintahkan Presiden Saddam Hussein.
Baca SelengkapnyaRevolusi Irak 64 Tahun Lalu: Nasionalisme, Ujung Monarki dan Sosok Saddam Hussein
15 Juli 2022
Revolusi Irak yang terjadi 14 juli 1958 menyimpan banyak sejarah penting bagi Timur Tengah dan dunia.
Baca SelengkapnyaLouis XVI hingga Saddam Hussein, Tokoh-Tokoh Dunia yang Dieksekusi Mati
11 Oktober 2021
Vonis pengadilan paling berat yang dijatuhkan kepada seseorang adalah hukuman mati.
Baca SelengkapnyaHari Ini Pemilu Irak Digelar, Diikuti 167 Partai
10 Oktober 2021
Pemilihan umum digelar di Irak, Minggu, 10 Oktober 2021 di tengah ancaman boikot pemilih yang tidak percaya pada demokrasi
Baca Selengkapnya