Trump III berpose bersama orang tuanya dan adik, Kai, di mobil pemerintahan. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Washington - Dua agen intelijen dari Secret Service Amerika Serikat diselidiki karena berselfie dengan cucu lelaki Donald Trump yang sedang tidur dalam mobil.
Seperti yang dilansir Washington Times pada 16 Maret 2017, dua agen intelijen tersebut, diduga berselfie dengan Donald Trump III usia 8 tahun pada minggu lalu ketika dalam perjalanan dari Westchester di New York ke Manhattan.
Trump III terkejut ketika terjaga dari tidur dan menyadari dirinya tengah direkam oleh dua agen Secret Service. Bocah itu panik dengan apa yang dilakukan dua orang yang dipekerjakan untuk mengawalnya tersebut.
Ketika tiba di rumah, Trump III langsung melaporkan hal itu kepada orang tuanya, Donald Trump Jr dan Vanessa. Menindaklanjuti keluhan anaknya, Trump Jr dan Vanessa langsung melaporkan dua agen intelijen itu ke Biro Urusan Tanggung Jawab Profesional untuk diselidiki.
Insiden itu mendapat perhatian manajemen tertinggi Layanan Intelijen Pengawal Presiden Amerika Serikat tersebut dan kedua agen terlibat diselidiki dengan mempertanyakan tanggung jawab profesional ketika bertugas.
"Secret Service menyadari masalah yang melibatkan dua agen kami. Biro Tanggung Jawab Profesional akan benar-benar meninjau masalah itu guna menentukan fakta dan untuk memastikan mejalani protokol dan prosedur yang tepat, "kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan.
Namun, seorang sumber menyebutkan bahwa kedua agen tidak diselidiki untuk tindakan kriminal, melainkan terkait kelalaian dalam menjalankan tugas. Laporan mengenai penyelidikan agen Secret Service telah menambah citra buruk lembaga itu sebagai pengawal presiden.
Sebelumnya, Secret Service telah menuai kritiki menyusul seorang pria California Jonathan Tran, 26 tahun, mampu menerobos pagar keamanan Gedung Putih pada Jumat malam pekan lalu.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
30 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.