Skandal Foto Bugil Meluas, Semua Bagian Militer Amerika Terlibat  

Reporter

Jumat, 10 Maret 2017 14:14 WIB

Jaksa Gloria Allred mewakili Marinir AS aktif, Marisa Woytek dan mantan Marinir Erika Butner saat jumpa pers mengenai foto-foto pribadi yang diposting tanpa persetujuan ke halaman Facebook "Marine Unit" di Los Angeles , 8 Maret, 2017. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Washington — Skandal foto bugil Marinir Amerika Serikat yang mengejutkan publik akhir pekan lalu ternyata meluas, prajurit dari semua bagian dari militer ternyata terlibat dengan berbagi foto bugil rekan wanita mereka secara online.

Seperti dilansir BBC, Jumat, 10 Maret 2017, wartawan BBC telah melihat papan pesan pada situs Anon-IB dan menemukan prajurit laki-laki dari semua bagian militer Amerika Serikat berbagi gambar telanjang rekan perempuan mereka.

Baca: Foto Bugil Marinir Amerika Beredar Viral, Dua Korban Bicara

Sebelumnya, pada laporan pekan lalu, prajurit dan mantan Marinir Amerika berbagi ratusan foto kolega perempuanya baik yang bugil maupun tidak di sebuah halaman Facebook.

Laporan ini pun memicu penyelidikan angkatan laut. Komandan Marinir atas menggambarkan skandal ini sangat sebagai "memalukan".

"Ketika saya mendengar tuduhan marinir merendahkan sesama marinir, mereka bukanlah pejuang perang," kata Jenderal Robert Neller awal pekan ini.

Namun ternyata prajurit bejat bukan hanya di Marinir. Para prajurit dari bagian lain ini awalnya mengunggah foto personel militer perempuan yang diambil dari halaman media sosial mereka.

Baca: Skandal Foto Bugil Marinir Amerika, Parlemen Menuntut Penjelasan

Kemudian mereka menanyakan apakah setiap anggota memiliki foto bugil dari perempuan yang mereka maksudkan. Foto bugil ini mereka sebut "wins". Jika punya, anggota lain kemudian mem-posting foto yang dimaksud.

Posting-an itu terkadang memberikan nama dan rincian lain dari korban, termasuk di mana mereka ditempatkan, dan komentar cabul menemani banyak posting.

Pentagon mengatakan tindakan semacam itu "tidak konsisten" dengan nilai-nilai.

Sebuah kelompok Facebook yang disebut Marinir Inggris dengan 30 ribu anggota Marinir baru-baru ini ditutup setelah skandal itu meletus.

Namun papan pesan di Anon-IB tetap dapat diakses publik, dan menunjukkan bahwa praktek-praktek masih terjadi di seluruh militer.

"Hanya mendengar [nama dihapus] dan kekasihnya [nama dihapus] bubar," komentar pada 19 Desember dari seorang pengguna anonim pada posting yang melibatkan personel di Offutt Air Force Base di Nebraska.

"Mungkin dia (mantan kekasih) akan posting beberapa (foto bugil)."

Posting lain dari pengguna anonim yang berbeda pada 12 September berbunyi: "Ada foto bugil wright? Aku akan mengunggah beberapa,” tulis seseorang yang mengacu pada pangkalan militer Angkatan Udara Wright-Patterson di Ohio.

Pengguna kemudian mengunggah gambar diri yang diambil dari seorang perempuan dalam bikini, dan kemudian topless. Ada banyak gambar lebih eksplisit pada papan pesan.

Departemen Pertahanan Amerika mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengeluarkan "pedoman kebijakan" untuk mencegah dan menangani "pelecehan seksual dan perpeloncoan".

“Kami mengembangkan sistem komprehensif untuk mencegah pelecehan di tempat kerja,” kata juru bicara Pentagon, Myles Caggins, kepada BBC.

Meskipun Facebook kelompok Marinir Amerika kini telah ditutup, ada setidaknya setengah lusin kelompok yang sama, kata pejabat Angkatan Laut kepada CBS News.

Senat Komite Angkatan Bersenjata akan mengadakan sidang tentang masalah ini pada pekan depan.

Naval Criminal Investigative Service (NCIS) telah meluncurkan penyelidikan dan meminta pelapor untuk maju dengan informasi.

Pada hari Rabu lalu, dua korban berbicara secara terbuka bersama pengacara mereka, mendesak orang lain untuk maju.

"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa perilaku ini tepat mengarah ke normalisasi pelecehan seksual dan bahkan kekerasan seksual," kata Erika Butner, 23 tahun, yang bertugas di Marinir selama empat tahun sampai Juni lalu.

Kegiatan “Marinir United” pertama kali ditemukan oleh The War Horse, sebuah organisasi berita non-profit yang dijalankan oleh veteran laut Thomas Brennan.

Beberapa foto yang diyakini telah diambil diam-diam. Sedangkan gambar lain diduga dilakukan dalam hubungan suka sama suka, tapi di-posting tanpa izin.

BBC | NBC NEWS | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

11 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

15 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

16 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

16 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

20 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

21 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

22 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya