FBI dan CIA Selidiki Bocoran Terbaru WikiLeaks  

Reporter

Kamis, 9 Maret 2017 07:44 WIB

Julian Assange, pendiri WikiLeaks. REUTERS/John Stillwell

TEMPO.CO, Washington - Badan penyelidik federal, FBI, bersama badan intelijen Amerika Serikat, CIA, akan menyelidiki bocoran terbaru situs whistleblower WikiLeaks bahwa CIA menyadap peranti elektronik individu, seperti televisi pintar.

Seperti dilansir CNN, Kamis, 9 Maret 2017, penyelidikan bersama dua badan federal itu akan mencari tahu bagaimana ribuan dokumen tersebut dapat dimiliki WikiLeaks dan apakah pembocor merupakan pegawai atau kontraktor CIA.

Baca: WikiLeaks: CIA Sadap TV, Ponsel dan Komputer Warga Dunia

Selain itu, CIA tengah menyelidiki, apakah masih ada dokumen lain yang belum diungkap WikiLeaks.

Saat dikonfirmasi ihwal penyelidikan ini oleh BBC, Carol Cratty, juru bicara FBI, meminta masalah itu ditanyakan kepada CIA.

Sedangkan Ryan Tripani, juru bicara CIA, kepada CNN mengatakan, “Kami tidak bisa menanggapi otentisitas dokumen yang dibocorkan WikiLeaks dan penyelidikan yang akan dilakukan.”

Baca: Arti Kode Vault 7 pada Dokumen CIA Hasil Bocoran WikiLeaks

Sekitar 9.000 dokumen diunggah WikiLeaks dalam lamannya pada Selasa lalu. Dokumen itu menyajikan proses CIA menyalin percakapan, komunikasi terenkripsi, serta online dengan membajak telepon pintar, sistem operasi komputer, dan televisi pintar seperti milik Samsung.

Tripani menegaskan, meski CIA berhak melakukan penyadapan elektronik terhadap individu tertentu, termasuk warga Amerika Serikat, “Kami tidak melakukannya.”

Reuters melaporkan, komunitas intelijen sejak setahun lalu telah menyadari terjadi kebocoran yang memicu publikasi WikiLeaks pada Selasa lalu.

Sejumlah pejabat yang menolak diidentifikasi menuturkan kepada CNN bahwa dokumen yang diunggah WikiLeaks sejauh ini otentik, walaupun belum ada kepastian datanya telah diubah.

Namun kecemasan terbesar saat ini, jika kode rahasia CIA berhasil ditembus, peretas dari seluruh dunia dapat mengacau.

"Publik Amerika harus prihatin karena publikasi WikiLeaks akan mengganggu kemampuan negara itu menghadapi teroris dan musuh,” ujar Tripani.

Sejumlah perusahaan teknologi yang diduga terdampak penyadapan CIA mulai angkat bicara.

Apple menyebutkan mulai memeriksa kelemahan perantinya. "Teknologi keamanan data iPhone mewakili layanan terbaik kami, dan kami akan terus memperbaikinya,” bunyi pernyataan Apple pada Rabu lalu.

Samsung, yang produk televisi seri F8000 miliknya diduga telah disusupi CIA, menyatakan melindungi privasi pelanggan menjadi prioritas perusahaan.

Microsoft juga mengatakan tengah memeriksa dugaan sistem operasinya telah disusupi virus penyadapan buatan CIA.

CNN | LA TIMES | BBC | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya