Milisi Houthi Tanam Ranjau Bawah Laut di Selat Mandeb  

Reporter

Senin, 6 Maret 2017 17:48 WIB

Sejumlah warga menggali tanah untuk memakamkan sejumlah orang yang tewas akibat serangan udara koalisi Saudi untuk milisi Houthi di desa Okash, Sanaa, Yaman, 4 April 2015. Serangan udara ini menewaskan sembilan orang. REUTERS/Mohamed al-Sayaghi

TEMPO.CO, Jakarta -Kantor Intelijen Angkatan Laut Amerika Serikat (ONI) mengeluarkan peringatan kepada kapal-kapal yang melintas di Selat Mandeb untuk berhati-hati karena kelompok milisi bersenjata Houthi telah menanam ranjau berbahaya di dalam laut.

ONI menduga milisi Houthi ingin melakukan teror di selat Mandeb, selat yang paling ramai dilalui kapal-kapal pengangkut minyak mentah dan kapal komersial lainnya.

Baca juga: Pembelot Beberkan Kekejaman Pemberontah Houthi di Yaman

Menurut ONI dalam laporannya, Angkatan Laut Amerika Serikat akan mengerahkan semua upaya untuk melindungi kapal-kapal yang melintas di selat Mandeb dengan bebas.

Luas selat Mandeb sekitar 25 kilometer. Selat ini diapit perairan Yaman dan Semenanjung Arab. Selat Mandeb termasuk salah satu selat yang paling penting di Timur Tengah dan kawasan lainnya.

Baca juga: Selain Iran, Houthi Didukung oleh Hezbollah Lebanon

Kapal-kapal komersial melintasi selat Mandeb dari Teluk Aden ke Laut Merah lalu ke Terusan Suez dan Laut Mediterania. Lebih dari 60 kapal komersial melintasi selat Mandeb dengan membawa lebih dari 3,3 juta barel minyak setiap hari.

Milisi Houthi selama ini bersekutu dengan mantan presiden Yaman Ali Abudullah. Februari lalu, milisi Houthi melakukan serangan di selat Mandeb untuk menyasar kapal cepat Arab Saudi dan kapal bantuan kemanusiaan Uni Emirat Arab. Tahun 2016, houthi menyerang kapal patroli angkatan laut Amerika Serikat.

Al ARABIYAH | MARIA RITA

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

3 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

6 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

8 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

10 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

10 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

11 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

12 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya