Inggris Desak Malaysia Bagikan Data Racun VX yang Mematikan  

Reporter

Selasa, 28 Februari 2017 13:08 WIB

Pria diduga Kim Jong-nam berjalan menuju antrean check-in di Bandara KLIA, Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Februari 2017. Saudara tiri pemimpin Korea Utara ini diduga tewas diracun. Youtube.com

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pemerintah Inggris melalui wakilnya di Kuala Lumpur mendesak Malaysia berbagi bukti mengenai racun VX yang membunuh Kim Jong-nam dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Duta Besar Inggris untuk Malaysia, Matthew Rycroft, mengatakan informasi mengenai racun yang membunuh Kim di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 pada 13 Februari lalu seharusnya dikirim ke Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) yang berbasis di Den Haag, Belanda.

Berita terkait: Pembunuhan Kim Jong-nam Didalangi 2 Kementerian Korea Utara

"Jika memiliki bukti, sudah seharusnya Malaysia mengirimkannya kepada OPCW dan Dewan Keamanan PBB," ucap Rycroft, seperti dilansir The Star pada 28 Februari 2017.

Rycroft berujar, dua badan dunia itu memiliki wewenang menghukum Korea Utara di bawah aturan pengendalian senjata kimia. Dia juga menegaskan, jika Malaysia memiliki bukti kuat tentang sesuatu yang serius, itu harus disampaikan secepat mungkin.

Pernyataan Inggris itu ditanggapi Duta Besar Jepang di Kuala Lumpur, Koro Bessho, yang menuturkan Malaysia memiliki hak untuk menentukan, apakah mau menyerahkan informasi tersebut atau tidak.

"Pada dasarnya, kita menunggu Malaysia menghasilkan keputusan yang jelas," kata Bessho.

Berita terkait: Perusahaan Alat Militer Korea Utara Beroperasi di Malaysia

Malaysia merupakan salah satu negara yang menandatangani Konvensi Senjata Kimia (CWC) untuk menghapus penggunaan gas beracun yang diinisiasi PBB.

Setelah mengumumkan indikasi racun VX pada jenazah Kim, OPCW menyatakan bersedia menawarkan tim ahli dan bantuan teknis kepada Malaysia. Namun itu belum ditanggapi pemerintah Malaysia.

VX adalah senjata kimia yang masuk kategori senjata pemusnah massal yang sangat dilarang PBB.

Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri Dr S. Subramaniam mengatakan dosis senjata kimia yang digunakan untuk menyerang Kim sangat tinggi. Racun VX menyerang jantung dan paru-paru Kim serta mengakibatkan abang tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, itu meninggal dalam 15-20 menit setelah terpapar racun tersebut.

THE STAR | CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA




Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

9 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

2 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

4 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya