Junta Thailand Pasang Orangnya di Kabinet

Reporter

Editor

Rabu, 27 September 2006 00:28 WIB

TEMPO Interaktif, Bangkok: Junta militer Thailand berencana menaruh orang-orangnya di pos-pos kabinet yang bakal dipimpin perdana menteri dari kalangan sipil. Dewan Reformasi Demokrasi bikinan junta juga bakal mengawal roda pemerintah yang baru guna memastikan tidak ada penyelewengan."Ada beberapa anggota militer yang akan ditempatkan di kabinet, tapi saya bukan orang yang bakal memilih mereka," kata Jenderal Sonthi Boonyaratglin, pemimpin kudeta, kemarin. "Junta hanya akan memilih perdana menteri. Perdana menteri yang barulah yang bakal memilih sendiri anggota kabinetnya."Sonthi mengatakan junta selanjutnya hanya akan memainkan peran sebagai penasihat dalam pemerintah interim, terutama dalam masalah keamanan. Tapi ini bukan berarti militer mengontrol, cuma sebatas memberikan keahlian yang mereka miliki. Soalnya, junta tidak bakal terlibat dalam panggung politik.Menurut Sonthi, junta, yang mendongkel Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dalam kudeta tidak berdarah pekan lalu, juga bakal mempertahankan Dewan Reformasi Demokrasi. Lembaga yang nantinya diubah menjadi semacam dewan kabinet keamanan itu akan mendampingi pemerintah."Sangat penting mempertahankan dewan itu sehingga tidak ada lubang dalam eksekutif," kata Sonthi, yang menambahkan, lembaga itu bakal terbentuk setelah dia mengantongi nama perdana menteri yang baru. "Baik perdana menteri maupun konstitusi interim bakal siap sehari-dua hari ini."Sonthi mengungkapkan proses pemilihan perdana menteri yang bakal memimpin pemerintah Thailand sampai pemilu Oktober 2007 sudah 75 persen. Malah rancangan undang-undang dasar interim setebal 39 halaman telah selesai. Rencananya bakal disahkan Raja Bhumibol Adulyadej akhir pekan ini.Junta tidak ingin mengulangi penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi di era pemerintah Thaksin, yang memberangus Komisi Antikorupsi Nasional. Maka tak lama setelah merebut kekuasaan, militer menghidupkan lagi lembaga yang sekarang sedang mengusut kekayaan dan membongkar korupsi Thaksin. AFP | AP | BANGKOK POST | SS KURNIAWAN

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya