Palestina Kutuk Amerika Soal Utusan PBB untuk Libya

Reporter

Sabtu, 11 Februari 2017 19:25 WIB

Salam Fayyad. REUTERS/Mohamad Torokman

TEMPO.CO, Gaza - Palestina mengutuk keputusan Washington yang memveto penunjukan mantan Perdana Menteri Salam Fayyad sebagai Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Libya.

"Keputusan Amerika Serikat terang-terangan menunjukkan sikap diskriminatif," ucapnya, seperti ditulis Al Araby, Sabtu, 11 Februari 2017.

Berita terkait:
Demi Israel, Amerika Tolak Palestina Wakili PBB Urusan Libya

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menunjuk Fayyad menempati pos tersebut pada Kamis, 9 Februari 2017.

Selanjutnya, Guterres mengirimkan surat kepada Dewan Keamanan PBB untuk menyetujui keputusannya dengan harapan tidak ada yang berkeberatan.

Tapi, pada Jumat dinihari, 10 Februari 2017, waktu setempat, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, mengumumkan bahwa pihaknya memveto keputusan Guterres.

"Sudah lama PBB tidak fair dan bias memberi dukungan terhadap otoritas Palestina, sehingga merugikan sekutu kami, Israel," ujar Haley, Jumat, 10 Februari 2017.

Anggota Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi, menuturkan apa yang disampaikan Haley adalah sesuatu yang tidak bisa diterima.

"Menghalangi pengangkatan Salam Fayyad adalah kasus diskriminasi terang-terangan atas dasar identitas nasional," ucapnya.

Fayyad, 64 tahun, adalah Perdana Menteri Otoritas Palestina 2007-2013 dan pernah menjadi Menteri Keuangan dua kali.

Dia menggantikan Martin Kobler dari Jerman. Kobler menjabat Utusan Khusus PBB untuk Libya sejak November 2015.

AL ARABY | CHOIRUL AMINUDDIN




Berita terkait

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

21 menit lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

4 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

8 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

8 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

9 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

9 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

10 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

10 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

10 jam lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

12 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya