Muslimah Kanada Ini Ditolak Masuk AS Gara-Gara Video di HP

Reporter

Sabtu, 11 Februari 2017 06:30 WIB

Warga menaruh lilin dalam aksi aksi dukungan pada komunitas muslim setelah terjadinya penembakan di sebuah masjid Quebec di Moncton, New Brunswick, Kanada, 30 Januari 2017. Penembakan tersebut terjadi saat jemaah masjid melaksanakan salat Isya. (Darren Calabrese/The Canadian Press via AP)

TEMPO.CO, Jeddah - Seorang perempuan muslim Kanada ditolak masuk ke Amerika Serikat oleh petugas perbatasan setelah mereka memeriksa handhpone dan mengajukan berbagai pertanyaan soal agama serta pandangannya mengenai Presiden Donald Trump.

Fadwa Alaouui, perempuan keturunan Maroko-Kanada, dan sepupunya harus menjalani interograsi petugas ketika tiba di perbatasan.

Selanjutnya, kedua orang ini masuk ke ruang terpisah untuk mendapatkan berbagai pertanyaan yang berakhir dengan penolakan masuk ke AS.

"Saya merasa terhina, diperlakukan semena-mena. Seolah-olah saya bukan orang Kanada," ucapnya kepada CBC News.

Alaoui mengatakan, dia dan keluarganya datang ke AS untuk berbelanja di Burlington, Vermont, seperti yang biasa dilakukan oleh warga Quebec dengan membawa kendaraan menuju AS.

Namun di perbatasan negara, tulis Arab News, dia ditarik keluar dan ditahan oleh petugas bea cukai serta petugas patroli perbatasan.

Perempuan ini menjelaskan, hampir seluruh pertanyaan yang disampaikan petugas berkisar soal agama yang dianut.

"Dia bertanya, apakah Anda menjalankan ibadah, ke masjid mana, apa yang Anda dengar di masjid, apakah Imam berbicara langsung dengan Anda?," kata Alaoui.

Alaoui mengatakan, keluarganya berkali-kali ke AS sebelum ada masalah seperti ini, bahkan orang tua dan saudara laki-lakinya tinggal di sana.

Selain itu, dia juga dihujani pertanyaan seputar insiden penembakan di masjid Quebec, apakah dia kenal dengan korban atau tidak.

Alaoui dan sepupunya mengatakan mereka akhirnya ditolak masuk ke AS terkait dengan isi video telepon genggamnya yang bisa dianggap "melawan" AS.

David Long, juru bicara bea cukai dan perlindungan perbatasan, mengatakan kepada CBC News, lembaganya sama sekali tidak diskriminatif terhadap warga negara asing berdasarkan agama, ras, etnik atau jenis kelamin.

"Para pelancong yang bersalah bakal ditolak masuk ke AS. Jika mereka keberatan bisa mengajukan keluhan melalui situs lembaga kami," ucapnya.

Alaoui menuturkan, dia merencanakan menghubungi anggota parlemen dan berharap Perdana Menteri Justin Trudeau untuk membicarakan masalah ini ketika bertemu dengan Presiden AS.

Rencana Alaoui khawaytir tidak bisa mengunjungi orang tuanya pada musim semi mendatang. "Kami tidak ingin terjadi lagi terhadap kami setelah delapan jam mengendarai mobil," tuturnya.

ARAB NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

9 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

9 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

12 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

20 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

22 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

23 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

24 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

24 hari lalu

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

Kawasan air terjun Niagara dinyatakan National Geographic sebagai salah satu tempat terbaik untuk melihat gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

27 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

27 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya