Le Pen: Pemegang Paspor Israel-Prancis Harus Memilih
Jumat, 10 Februari 2017 16:39 WIB
Marine Le Pen. Reuters
TEMPO.CO , Paris - Calon presiden Prancis dari Partai Front Nasional, Marine Le Pen, meminta orang-orang yang memegang dua kewarganegaraan Prancis dan Israel harus memilih salah satunya. "Saya menentang kebijaksanaan dua kewarganegaraan dari negara-negara non-Eropa," katanya dalam sebuah wawancara dengan televisi, Kamis, 9 Februari 2017. Dalam sesi wawancara selama dua jam dengan saluran televisi France2 itu, host Lea Salame menanyakan pandangan Le Pen mengenai kaum Yahudi-Prancis yang bersedia melepaskan kewarganeagaan ganda. Le Pen menyatakan setuju. "Israel bukanlah negara Uni Eropa," jawabnya. Politikus beraliran kanan ini menerangkan bahwa kebijaksanaanya tidak ditujukan kepada kaum Yahudi melainkan untuk pemegang dua kewarganegaraan Prancis-Israel. "Mereka harus memilih salah satu, menjadi warga negara Prancis atau Israel." Dia menambahkan, bagi orang-orang yang akan menanggalkan kewarganegaraan Prancis mereka tidak harus meninggalkan negeri ini. "Prancis sangat mampu menerima kehadiran orang asing sepanjang waktu, sepanjang mereka menghormati hukum dan nilai-nilai Prancis," tuturnya.JERUSALEM POST | CHOIRUL AMINUDDIN
Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang
9 jam lalu
Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang
Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.
Baca Selengkapnya
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
6 hari lalu
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
11 hari lalu
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"
Baca Selengkapnya
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran
16 hari lalu
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran
Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.
Baca Selengkapnya
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi
24 hari lalu
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi
Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.
Baca Selengkapnya
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka
24 hari lalu
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka
Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo
Baca Selengkapnya
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza
25 hari lalu
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza
Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza
Baca Selengkapnya
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza
29 hari lalu
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza
Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.
Baca Selengkapnya
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582
31 hari lalu
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582
April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.
Baca Selengkapnya
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya
34 hari lalu
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya
Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
4 jam lalu
9 jam lalu
10 jam lalu
13 jam lalu
14 jam lalu
21 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu