Petisi untuk Memakzulkan Donald Trump Tembus 650 Ribu Suara  

Reporter

Rabu, 8 Februari 2017 08:18 WIB

Karakter Donald Trump dilihat dari tulisan tangannya by Reuters

TEMPO.CO, Washington - Petisi online dengan tajuk “Impeach Trump Now” untuk memakzulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menembus lebih dari 650 ribu suara.

Seperti dilansir Time, Rabu, 8 Februari 2017, petisi yang dibuat oleh Free Speech for People dan RootsAction sejak Trump dilantik pada 20 Januari lalu, telah mendapat dukungan 655.363 suara pada Selasa waktu setempat.

Baca: Melania Trump Gugat Daily Mail Rp 1,99 Triliun

“Presiden tidak berada di atas hukum. Kami tidak akan membiarkan Presiden Trump memperoleh keuntungan dari jabatan dengan taruhan demokrasi Amerika,” demikian pernyataan dari laman Impeach Trump Now.

Baru berkuasa selama dua pekan, Trump telah meloloskan sejumlah perintah eksekutif yang kontroversial, termasuk larangan masuk bagi warga dari tujuh negara mayoritas muslim pada 27 Januari lalu.

Gugatan dari sejumlah pihak membuat hakim federal membekukan larangan ini pada 3 Februari.

Trump juga tercatat dalam sejarah sebagai Presiden Amerika Serikat dengan tingkat popularitas paling rendah.

Jajak pendapat yang dirilis Public Policy Polling menyebut 40 persen responden menginginkan Trump dilengserkan. Jumlah ini naik lima persen dari sepekan sebelumnya.

Namun Trump tidak dapat dimakzulkan hanya karena alasan ini.

Norman Solomon, salah satu pendiri organisasi RootsAction, mendesak Kongres memulai proses pemakzulan. Salah satunya dengan alasan Trump telah melanggar Konstitusi.

“Ini adalah sebuah ujian penting bagi demokrasi Amerika. Sangat berbahaya jika seorang presiden melanggar Konstitusi,” kata Solomon dalam opini di The Hill pada Senin lalu.

Desakan ini belum berhasil menggugah Kongres. Ketua Minoritas Kongres Nancy Pelosi dari Demokrat menyebut Trump belum melakukan hal-hal yang membuatnya dapat dimakzulkan.

Meski demikian, Pelosi mengakui, selama dua pekan berkuasa, Trump bertindak sangat gegabah.

“Saat dia melanggar hukum, (pemakzulan) mungkin terjadi. Tapi tidak saat ini,” ujar Pelosi, menanggapi pernyataan dari Maxine Waters, koleganya di Kongres pada Senin lalu.

TIME | YAHOO NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita terkait

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

8 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

13 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

14 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

16 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

17 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

17 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

21 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

22 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

1 hari lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya