Sebelum Banding, Trump Serang Hakim Via Twitter  

Reporter

Minggu, 5 Februari 2017 09:51 WIB

Sekretaris Negara AS baru Rex Tillerson (kiri) saat sumpah jabatan oleh wakil Presiden Mike Pence yang disaksikan Presiden Donald Trump di gedung putih Washington, 2 Februari 2017. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO,Washington — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerang hakim yang memutuskan untuk membekukan sementara perintah eksekutifnya terkait dengan kebijakan imigran.

Seperti dilansir The Atlantic, Ahad, 5 Februari 2017, beberapa jam sebelum banding, Trump mengutuk pembekuan larangan warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim, dengan mempertanyakan kredibilitas Hakim Federal Amerika James Robart.

“Opini dari seseorang yang disebut hakim dan mengambil hukum dari negara, sangat menggelikan dan akan segera digugat,” demikian kicau Trump pada Sabtu waktu setempat.

Baca: Hakim Seattle Batalkan Larangan Muslim Trump Secara Nasional

Kicauan ini menuai kecaman pedas dari netizen.

Shaun King, penulis harian New York Daily News sekaligus aktivis kulit hitam Amerika, menulis dalam akun Twitter-nya, “Memalukan. 1. Dia bukan seseorang yang disebut hakim, dia adalah hakim sesungguhnya. 2. Dia adalah Republikan yang ditunjuk oleh Presiden George W. Bush.”

Sedangkan Jennifer Bendery, wartawan The Huffington Post, dalam kicauan di Twitter menyebut Hakim James Robart, “orang yang disebut hakim,” dipilih secara aklamasi oleh Senat pada 2004.

Salah satu yang menyetujui penunjukkannya adalah Senator Jeff Sessions, calon Jaksa Agung Trump.

Tak hanya netizen yang murka. “Serangan terhadap legitimasi hakim federal adalah penyalahgunaan wewenang otoritas presiden,” kata Bruce Ackerman, profesor hukum Universitas Yale. “Presiden telah menyerang dasar pemisahan kekuasaan dengan mengecam putusan hakim melalui kicauannya.”

Anggota Partai Demokrat tak kalah garang mengecam Trump.

“Kebencian Presiden terhadap sistem hukum tidak hanya memalukan, tapi juga berbahaya,” ujar Senator Vermont, Patrick Leahy. “Tampaknya dia (Trump) berniat menciptakan krisis konstitusional.”

Hakim Federal Amerika James Robart memerintahkan penghentian sementara larangan masuk bagi warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim.

Ketujuh negara itu adalah Suriah, Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman, yang dianggap berbahaya karena diduga menjadi lokasi koordinasi dan operasi kelompok teroris.

Keputusan itu diambil James Robart setelah mempertimbangkan tuntutan yang diajukan jaksa dari empat negara bagian Amerika.

Departemen Luar Negeri Amerika sebelumnya melaporkan sedikitnya 60 ribu visa warga asing dicabut menyusul kebijakan itu.

THE ATLANTIC | THE NEW YORK TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

12 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

23 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

26 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

28 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

29 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

29 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

32 hari lalu

Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

41 hari lalu

Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.

Baca Selengkapnya