Hadiri Pemakaman Korban Masjid Kanada, PM Trudeau Menangis

Reporter

Minggu, 5 Februari 2017 08:24 WIB

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara di depan para keluarga korban penembakan di Masjid Quebec, Kanada, 3 Februari 2017. REUTERS/Mathieu Belanger

TEMPO.CO,Kota Quebec—Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meneteskan air mata saat menghadiri pemakaman tiga dari enam korban penembakan di Masjid Quebec.

Seperti dilansir The Toronto Star, Ahad 5 Februari 2017, Trudeau hadir bersama ribuan orang termasuk pejabat dan tokoh masyarakat Kanada di gedung pertemuan Kota Quebec pada Jumat waktu setempat.

Baca: Teroris Penembak Masjid Kanada Didakwa Enam Pembunuhan

Keenam korban tewas dibunuh oleh teroris kulit putih pada Ahad malam pekan lalu.


Dalam pidatonya, Trudeau menghimbau seluruh tokoh masyarakat untuk berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan melalui media.

“Para tokoh, baik politikus, pembawa acara televisi dan radio maupun tokoh lain, harus menyadari bahaya yang dapat diakibatkan oleh pernyataan mereka,” kata dia.

Doa bersama sebelum pemakaman ini diperuntukkan bagi Mamadou Tanou Barry, 42 tahun; Ibrahima Barry, 39 tahun; dan Azzedine Soufiane, 57 tahun.

Kedua Barry adalah warga Kanada dari Guinea. Sedangkan Soufiane pindah ke Kanada dari Moroko.

“Kita bertanggung jawab untuk melawan ketidakadilan dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah jalan yang mewakili kehidupan kita, rakyat Kanada, negara yang dicintai Azzedine Soufiane, Mamadou Tanou Barry dan Ibrahima Barry,” ujar Trudeau.

Pemakaman itu berselang sehari dengan pemakaman bagi ketiga korban lain yang diselenggarakan di Kota Montreal.

Trudeau mengejutkan hadirin di Maurice-Richard Arena, Montreal, karena mengucapkan assalaamualaikum sebelum menyampaikan pidatonya. Tepuk tangan gemuruh menyambut salamnya itu.

Pemimpin Partai Liberal ini berdiri di dekat peti jenazah Abdelkrim Hassane, Khaled Belkacemi dan Aboubaker Thabti, yang tertutup bendera Kanada.

Thabti, 44 tahun adalah apoteker asal Tunisia dengan tiga anak.

Belkacemi, 60 tahun, adalah ayah dua anak asal Aljazair. Ia juga profesor di Universite Laval.

Hassane, 41 tahun juga berasal dari Aljazair. Ayah tiga anak ini bekerja untuk pemerintah Provinsi Quebec.

Keenam korban tewas saat Alexandre Bissonnette, 27, memasuki masjid dan menembaki jemaah yang sedang salat Isya. Selain korban tewas, sebanyak 19 orang lainnya terluka.

Bissonnette telah didakwa atas pembunuhan dan rencana pembunuhan. Mahasiswa ini ternyata teroris kulit putih yang menggemari Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta tokoh ekstrimis Prancis Marine Le Pen.

THE TORONTO STAR | DAILY MAIL | AP | SITA PLANASARI AQUADINI




Berita terkait

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

10 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

17 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

19 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

20 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

21 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

21 hari lalu

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

Kawasan air terjun Niagara dinyatakan National Geographic sebagai salah satu tempat terbaik untuk melihat gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

24 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

24 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya