Seorang relawan memberi makan singa di kebun binatang Mosul, Irak, 2 Februari 2017. Kebun binatang yang terpaksa ditinggalkan pengelolanya akibat serangan kelompok militan ISIS ini menjadi tak terurus dan terbengkalai. REUTERS/Muhammad Hamed
TEMPO.CO, Mosul—Seekor beruang dan seekor singa. Seperti dilansir Reuters, Sabtu 4 Februari 2017, mereka adalah dua binatang yang tersisa di Nour Park, kebun binatang Kota Mosul, Irak.
Sejak perang memperebutkan kendali kota antara tentara Irak dan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah berlangsung selama tiga bulan terakhir, satwa di kebun binatang ini pun terlantar.
“Sebelum perang, ada penjaga yang biasa memberi makan setiap hari,” kata Abu Omar, pemilik kebun binatang kepada Reuters.
Namun, seiring meningkatnya peperangan, penjaga dan warga sekitar yang biasa memberi makan para binatang pun tak bisa datang.
Akibatnya sejumlah satwa tewas karena kelaparan. Ada pula yang tewas terbunuh mortar dan senjata lain.
Tak sedikit pula yang berhasil kabur. Seorang warga memperlihatkan luka cakar di wajahnya, setelah diserang sekumpulan monyet yang berhasil kabur dari kebun binatang tiga pekan lalu.
Setelah hampir satu bulan tak makan, beruang dan singa penghuni terakhir kebun binatang ini akhirnya memperoleh makanan pertama pada Kamis lalu.
“Warga yang biasa menjual burung, memberikan burungnya sebagai makanan singa. Sementara warga lain memberikan roti maupun mencari dedaunan untuk makanan beruang,” ujar seorang warga kepada VOA News.
Kelompok Organisasi Hak Binatang Kurdistan juga turut membantu. Mereka melewati lima pos perbatasan hanya untuk memberi bantuan makanan dan minuman bagi kedua binatang malang ini.
Menurut Sulaiman, pemimpin organisasi penyayang binatang ini, kedua satwa itu akan segera dipindahkan ke ibu kota Provinis di agar mendapat perawatn lebih baik.
Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah
14 hari lalu
Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.