Kritik Trump, 16 Negara Muslim Ini Larang Yahudi Masuk

Reporter

Jumat, 3 Februari 2017 18:33 WIB

Puluhan umat Yahudi berada di tembok ratapan saat mengikuti doa massal di Kota Tua Yerusalem selama hari libur Sukkot, 19 Oktober 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuai protes dari berbagai negara atas kebijakannya melarang masuk warga dari tujuh negara Timur Tengah. Trump pun dituding rasis, memusuhi Islam, dan memicu kekacauan yang lebih luas di dunia. Namun nasib serupa dialami orang-orang Yahudi yang dilarang masuk di 16 negara hingga saat ini.

Baca juga:
Masjid Dibakar, Umat Yahudi Tawarkan Muslim Rumah Ibadah
Polisi Israel Kosongkan Permukiman Ilegal Yahudi di Amona

Jika menengok kembali ke belakang atau pada masa kejayaan negara-negara di Timur Tengah, negara-negara ini pernah melarang masuk etnis minoritas. Negara-negara Islam selama zaman keemasan khalifah terkenal memusuhi agama minoritas, terutama orang-orang Yahudi.

Saat itu, orang Yahudi dianiaya, diperkosa, dan dibunuh serta benar-benar dibersihkan dari tanah Islam selama berabad-abad berdasarkan perintah imam agung, mullah, panglima perang, dan sultan, seperti dikutip dari The Daily Wire, 31 Januari 2017.

Bahkan ada 16 negara yang melarang orang Yahudi memasuki negara mereka hingga sekarang, termasuk Iran, Irak, dan Suriah. Negara yang melarang orang-orang Yahudi Israel memasuki negara mereka adalah Yaman, Libya, Aljazair, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kuwait, Libanon, Malaysia, Oman, Pakistan, Sudan, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Beberapa orang menganggap pengunjuk rasa yang anti terhadap kebijakan Trump adalah kaum munafik, yang tidak menyoroti perlakukan anti-Semitisme dari dunia muslim. "Faktanya bahwa sebagian besar negara yang tercakup dalam larangan Trump memiliki pengecualian total pada pengakuan warga Israel, seharusnya demonstran juga menyerukan bahwa mereka wajib mencabut larangannya," kata mantan Menteri Luar Negeri Irlandia Utara pada Rabu, 1 Februari 2017.

THE DAILY WIRE | YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

8 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya