RUU Ini Diloloskan, Kemerdekaan Pers Thailand Temui Ajal

Reporter

Kamis, 2 Februari 2017 12:51 WIB

Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha menghadiri KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia, 21 November 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Bangkok -Kemerdekaan pers di Thailand selangkah lagi menemui ajal. Penyebabnya, Majelis Persiapan Reformasi Nasional hari ini, 2 Februari 2017, mengambil keputusan terhadap rancangan undang-undang (RUU) tentang pengaturan media untuk kemudian dibawa ke parlemen untuk mendapat persetujuan.

RUU ini memuat sejumlah pasal yang menurut 30 organisasi media di Thailand akan mematikan kemerdekaan pers di negara itu. Pasal itu antara lain menyebutkan tentang pendirian dewan profesi media nasional yang akan diberi kuasa untuk menghukum media yang melanggar aturan pelaksana.

Baca juga:
Siarkan Profil Raja Baru Thailand, BBC Diselidiki Polisi
Junta Militer Thailand Menahan Jurnalis The Nation
Penghina Keluarga Raja Thailand Dipenjara 30 Tahun

Pasal lainnya yang akan memberangus kemerdekaan pers di Thailand adalah dewan profesi media masional beranggotakan 17 anggota dan empat di antaranya merupakan aparat pemerintah yang duduk sebagai sekretaris tetap yang berasal dari kementerian keuangan, sosial dan ekonomi digital, budaya, dan kantor perdana menteri.

RUU ini juga mewajiban semua awak media profesional termasuk jurnalis, pembaca berita, presenter radio, pembawa acara di televisi terdaftar. Setiap awak media mendapat lisensi dan membawa kartu identitas media. Bagi yang melanggar etika profesi, maka akan dicopot dari pendaftaran dan dijatuhi hukuman ganti rugi atau denda. Penerbitan lisensi dan pencabutannya akan diputuskan oleh dewan profesi media nasional.

"Hasil dari rancangan undang-undang Reformasi media boleh jadi sesungguhnya untuk mengawasi siapa yang menerbitkannya di surat kabar atau siapa yang melaporkan berita atau tidak. Sebenarnya ini seperti kemunduran 40 tahun sejak 1973, saat gerakan demokrasi 1973 mencabut otoritas militer untuk menutup surat kabar," kata Edgardo Legaspi, Direktur Aliansi Pers Asia Tenggara (SEAPA), seperti dikutip dari Asia Correspondent.com, 2 Februari 2017.

"Kami tidak menentang regulasi etika namun seharusnya dilakukan oleh dirinya sendiri. Rancangan undang-undang ini akan memberi jalan untuk intervensi politik karena sekretaris permanen ditunjuk oleh politisi," kata Thepchai Yong, Presiden Konfenderasi Jurnalis Thailand kepada Bangkok Post.

Menurut Yong, dengan memberikan kewenangan kepada dewan untuk membuat aturan dan mengarahkan reformasi media, ini artinya meneken sebuah cek kosong dan rasa takut yang telah berlangsung selama ini tentang akan berulangnya kekerasan kepada awak media. Ini bencana bagi awak media yang sesungguhnya telah terjadi selama ini dengan amandemen Undang-undang Kejahatan Komputer dan beberapa undang-undang yang mengatur tentang penodaan, penghinaan dan pencemaran raja dan anggota kerajaan.

RUU ini pun, tegas Chartachai Na Chiangmai sebagai anggota Komite Perancang Konstitusi, akan dapat melanggar konstitusi baru yang mendukung media melakukan regulasi sendiri dan merdeka dari campur tangan negara.

Pemerintahan junta yang dipimpin Perdana Menteri Prayut Chan-ocha kerap sekali dituding anti kemerdekaan pers. Ia juga dijuluki Predator Kemerdekaan Pers oleh Reporters Without Borders setidaknya selama dua tahun berjalan.

Jika RUU ini disetujui oleh Majelis Persiapan Reformasi Nasional, selanjutnya RUU ini akan dibawa ke parlemen untuk disetujui dan disahkan.

ASIAN CORRESPONDENT | MARIA RITA

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

14 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

4 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

6 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

7 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya