AS Larang Imigran Masuk, Kanada Siap Menampung  

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 30 Januari 2017 03:51 WIB

Pembela hak-hak imigran berdemonstrasi menentang kebijakan imigrasi Presiden Terpilih AS Donald Trump, di Metropolitan AME,Washington, AS, 14 Januari 2017. AP Photo/Jose Luis Magana

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengambil sikap terhadap larangan sementara Amerika Serikat terhadap pengungsi dan imigran yang berasal dari tujuh negara mayoritas muslim lewat media sosial. Dalam akun Twitternya, Trudeau menegaskan berkomitmen menyambut orang-orang yang melarikan diri dari penganiayaan, teror, dan perang. Cuitan @JustinTrudeau itu sudah lebih dari 150 ribu kali dibagikan.

Larangan pengungsi berlaku sejak Jumat lalu setelah Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menangguhkan program penerimaan pengungsi di Amerika selama 120 hari. Ia juga melarang mereka yang berkewarganegaraan ganda yang berasal dari tujuh negara mayoritas muslim, seperti Iran, Irak, Suriah, Yaman, Sudan, Libya, dan Somalia masuk ke Amerika selama 90 hari.

Meski begitu, pemerintah Kanada justru memberlakukan kebijakan yang sebaliknya. “Kami telah meyakinkan bahwa warga negara Kanada yang bepergian dengan paspor Kanada akan ditangani dalam proses biasa,” kata seorang juru bicara Trudeau dalam sebuah pernyataan resmi.

Sebagai bentuk dukungannya, Trudeau justru memajang foto dirinya berjongkok dan tersenyum saat ia menyambut sebuah keluarga pengungsi Suriah ke Toronto bulan lalu saat mereka tiba di Bandara Internasional Pearson.

Berdasarkan sensus Kanada pada 2011, satu dari lima orang yang lahir di negara itu merupakan keturunan imigran. Selain itu, angka dari pemerintah menunjukkan hampir 40 ribu pengungsi Suriah dirawat di Kanada mulai November 2015 hingga awal Januari ini.

Baru-baru ini, Trudeau juga merilis pernyataan yang menegaskan warga negara Kanada yang memiliki kewarganegaraan ganda tidak akan terpengaruh dengan larangan muslim memasuki Serikat. Menteri Transportasi Federal Marc Garneau mengatakan pemerintah Kanada mencoba menghubungi Amerika untuk mendapatkan kejelasan mengenai bagaimana kebijakan eksekutif tersebut akan mempengaruhi warga negara Kanada yang datang ke Amerika.

Namun, Departemen Luar Negeri Amerika kembali menegaskan seluruh wisatawan, termasuk mereka yang memiliki dua kewarganegaraan dari tujuh negara mayoritas muslim, akan dilarang memasuki Amerika. Kebijakan tersebut juga berlaku bagi imigran valid maupun imigran tanpa visa. Trudeau sendiri telah menahan diri dari mengkritik Trump meskipun kedua pemimpin tersebut memiliki pandangan politik yang berbeda.

Padahal, dalam pemberitaan di media baru-baru ini, Trudeau fokus menjalin persahabatan yang baik antara Kanada dan Amerika serta hubungan ekonomi yang mendalam antara kedua negara. Amerika dinilai sebagai mitra dagang utama Kanada. Kanada berencana mengizinkan 300 ribu imigran hijrah ke Amerika tahun ini, sebagian besar melalui imigrasi ekonomi.

BBC|THE SUN|LARISSA

Berita terkait

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

7 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

10 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

18 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

20 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

21 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

22 hari lalu

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

Kawasan air terjun Niagara dinyatakan National Geographic sebagai salah satu tempat terbaik untuk melihat gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

25 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

25 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya