Adama Barrow, Presiden Gambia Penuh Warna dan Tragis

Reporter

Jumat, 27 Januari 2017 12:00 WIB

Presiden Gambia, Adama Barrow. REUTERS

TEMPO.CO, Banjul - Sepekan setelah diambil sumpahnya di negara tetangga, Senegal, Adama Barrow kembali ke Gambia untuk menunaikan tugasnya sebagai presiden baru.

Lelaki 51 tahun itu adalah seorang pengusaha properti yang belum pernah menjadi pejabat sebelum memenangkan pemilihan umum pada 1 Desember 2017 sekaligus mengakhiri kekuasan Presiden Yahya Jammeh yang dipegang selama 22 tahun.

Awalnya, Jammeh mengakui kekalahannya. Namun pengumpulan suara hasil pemilu, menurutnya, bicara lain sehingga dia tetap mempertahankan kursi presiden yang didudukinya.

Berita terkait:
Kabur, Bekas Presiden Gambia Bawa Uang Negara Rp 147,1 M
Porsche, Mercedez Dibawa Kabur Eks Presiden Gambia
Kabur, Eks Presiden Gambia Kirim Surat ke Penggantinya

Buntut dari persoalan ini menimbulkan kritis politik di Gambia, bahkan memaksa Barrow kabur ke Senegal menyelamatkan diri. Ribuan warga Gambia juga menggungsi mencari tempat aman.

Hanya sehari menjelang pelantikannya sebagai presiden di kedutaan besar Gambia di ibu kota Senegal, Dakar, sebuah tragedi mengenaskan menimpa Barrow.

Putranya yang berusia delapan tahun, Habibu, meninggal di Gambia setelah digigit seekor anjing. Dia tak bisa menghadiri pemakaman putranya karena disarankan oleh pembantu dekatnya untuk tetap tinggal di Senegal demi keselamatannya menjelang pelantikan.

Barrow diambil sumpahnya sebagai presiden di Senegal, 19 Januari 2017, menyusul ancaman militer dari sejumlah negara blok regional Afrika melakukan intervensi jika Jammeh tidak menyerahkan kekuasaan.

Sebelum terjun ke dunia politik, Barrow adalah seorang pengusaha properti dan pernah menjadi karyawan sebuah agen perumahan terbesar di Gambia. Dia pernah tinggal di Inggris -negeri yang pernah menjajah Gambia- selama 3,5 tahun pada awal 2000-an.

Untuk menyambung hidup di Inggris, Barrow menjadi seorang satpam di sebuah perusahaan di utara London, sekaligus tempat dia menumpahkan fanatismenya terhadap kesebelasan sepak bola kesayangannya, Arsenal.

Suami dari dua istri dan lima anak hingga kematian putranya itu dikenal sebagai seorang muslim yang taat dan mengaku gila kerja.

"Jika Anda taat beragama maka hal itu akan mempengaruhi Anda, katanya kepada kantor berita AFP dalam sebuah wawancara tahun lalu.

Setelah memenangkan pemilihan umum, Barrow akan memprioritaskan perbaikan ekonomi negara dan mengamandemen undang-undang pemilihan umum guna membatasi masa jabatan penguasa.

"Kami berjanji melakukan banyak hal, termasuk reformasi pemilihan umum," ucapnya kepada Al Jazeera, Desember 2016.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

2 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

50 hari lalu

Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

Anggota parlemen Gambia berencana melakukan sebuah pemungutan suara untuk sebuah proposal yang akan melarang mutilasi alat kelamin perempuan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Afrika 2023: Senegal Lolos 16 Besar Usai Kalahkan Kamerun, Guinea Menang 1-0 atas Gambia

20 Januari 2024

Hasil Piala Afrika 2023: Senegal Lolos 16 Besar Usai Kalahkan Kamerun, Guinea Menang 1-0 atas Gambia

Senegal sukses mengatasi Kamerun pada pertandingan Grup C Piala Afrika 2023 pada Sabtu dinihari, 20 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Mantan Menteri Gambia Diadili di Swiss, Dituduh Memperkosa dan Membunuh Oposisi

9 Januari 2024

Mantan Menteri Gambia Diadili di Swiss, Dituduh Memperkosa dan Membunuh Oposisi

Mantan menteri Gambia di bawah diktator terguling Yahya Jammeh diadili di Swiss dalam kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan 25 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Sebelum Diekspor, India Wajibkan Pengujian Obat Sirup di Laboratorium Pemerintah

23 Mei 2023

Sebelum Diekspor, India Wajibkan Pengujian Obat Sirup di Laboratorium Pemerintah

India mengizinkan ekspor sirup obat batuk setelah pengujian wajib sampel di laboratorium pemerintah, menyusul kematian puluhan anak di Gambia

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unesa Asal Gambia Berpuasa di Indonesia, Kaget dengan Pria Bersarung

12 April 2023

Cerita Mahasiswa Unesa Asal Gambia Berpuasa di Indonesia, Kaget dengan Pria Bersarung

Haja Aisata Rajai Jallow dan Matty Senghore asal Gambia, Afrika Barat yang kuliah di Unesa menceritakan pengalaman puasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ini Sebab Puluhan Anak Gambia Meninggal setelah Minum Sirup Obat Batuk

10 Maret 2023

Ini Sebab Puluhan Anak Gambia Meninggal setelah Minum Sirup Obat Batuk

Sirup obat batuk dan parasetamol yang terkontaminasi menyebabkan kematian 66 anak di Gambia, karena cedera ginjal akut

Baca Selengkapnya

Dua Petinggi Pabrik Obat Dihukum Pengadilan India, Gara-Gara Obat Sirup Maut?

28 Februari 2023

Dua Petinggi Pabrik Obat Dihukum Pengadilan India, Gara-Gara Obat Sirup Maut?

Putusan ini dijatuhkan beberapa bulan setelah WHO mengaitkan sirup obat batuk asal India dengan kematian anak-anak di Gambia.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ingin Pulangkan Lebih Banyak Imigran ke Negara Asal

26 Januari 2023

Uni Eropa Ingin Pulangkan Lebih Banyak Imigran ke Negara Asal

Uni Eropa tengah menguatkan koordinasi di dalam blok tersebut untuk dapat mengirim lebih banyak orang tanpa hak suaka di Eropa kembali ke negara asal mereka termasuk Irak.

Baca Selengkapnya

Kisah Ebrima Jonga, Mahasiswa Asal Gambia yang Kuliah Administrasi Publik di UNY

28 Desember 2022

Kisah Ebrima Jonga, Mahasiswa Asal Gambia yang Kuliah Administrasi Publik di UNY

Simak kisah Ebrima Jonga, mahasiswa asal Gambia Afrika Selatan yang mengambil program studi S1 Administrasi Publik UNY.

Baca Selengkapnya