Ancam Bunuh Donald Trump, Kerabat Clinton Ditangkap

Reporter

Jumat, 20 Januari 2017 13:41 WIB

Dominic Puopolo. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Miami- Seorang pria ditangkap polisi Miami Beach, Amerika Serikat pada Selasa, 17 Januari 2017, atas dugaan mengeluarkan ancaman untuk membunuh presiden terpilih, Donald Trump. Ancaman itu disampaikan melalui media sosial.

Nama pria itu Dominic Puopolo. Yang mengejutkan, Puopolo ternyata kerabat jauh dari mantan presiden Bill Clinton. Hillary Clinton, istri Bill Clinton adalah calon presiden yang dikalahkan Trump pada pemilu 8 November 2016.

Baca juga:
Hillary Clinton Sebut FBI Biang Kerok Kekalahannya
Skandal E-mail Hillary Clinton, Ini Keputusan Akhir FBI
Yayasan Clinton Akhirnya Akui Terima Rp 13,1 M dari Qatar

Puopolo mengaku bahwa ia mengungggah ancaman pembunuhan terhadap Trump saat upacara inagurasinya pada Jumat, 20 Januari 2017. Ancaman itu diunggah ke akun Twitternya pada 16 Januari 2017.

"Ini adalah 16 Januari 2017, saya akan berada di acara pelantikan dan saya akan membunuh Presiden Trump, Presiden terpilih Trump hari itu juga," kicau Puopolo.

Puopolo ditangkap setelah meninggalkan toko sandwich Washington Avenue Subway sekitar pukul 4 sore waktu setempat sehari setelah mengunggah pesan ancaman itu.

Berdasarkan penyelidikan polisi, pria itu diketahui merupakan loyalis Partai Demokrat yang memiliki kedekatan dengan beberapa petinggi partai, termasuk Menteri Luar Negeri John Kerry yang dia sebut sebagai teman.

Saat kematian ibu Puopolo, Bill dan Hillary Clinton hadir untuk mengucapkan belasungkawa. Selain itu saat prosesi pemakaman, Hillary turut hadir dan duduk disamping Puopolo.

Ibu Puopolo adalah satu dari 92 penumpang American Airlines Flight 11 yang pada 11 September 2001 menabrak menara utara World Trade Center.

Menurut tim penyidik, Puopolo bukan hanya sekedar pembenci Trump pada umumnya. Dia sebelumnya pernah mengunggah di Twitter menggunakan akun JesusChrist1701, dan mengaku sebagai seorang konsultan komputer yang mengklaim telah bersaksi dalam kasus-kasus teror sebagai saksi ahli di pengadilan federal Hamburg, Jerman, pada 2003-2008. Dia juga mengatakan dia bertugas di Angkatan Laut.

Puopolo juga pernah mengunggah foto dirinya yang tengah memegang foto ibunya sambil berdiri dekat tembok yang terdapat foto dirinya bersama Colin Powell dan Ronald Reagan.

Selain itu, adiknya perempuannya, Sonia adalah salah satu orang yang mendukung kampanye pemilu Hillary tahun lalu. Dia menyumbang US$ 4.000.

Seperti yang dilansir Daily Mail pada 18 Januari 2017, pria berusia 51 tahun tersebut, berdasarkan catatan federal diketahui pernah menyumbangkan uang sebesar US$ 20 ribu kepada Komite Nasional Demokrat pada tahun 1996.

Ini bukan kasus pertama Puopolo. Sebelumnya ia pernah ditangkap untuk kejahatan kecil sejak tahun 2006 di antaranya dua kali untuk pencurian kecil dan sekali melakukan penipuan terhadap seorang pemilik penginapan.

Semua fakta yang diungkap berdasarkan pada data saat Puopolo mengikuti proses pengadilan kesehatan mental setelah ditangkap pada Maret 2016.
DAILY MAIL|YON DEMA

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

3 menit lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

15 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

15 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

15 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

15 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

18 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

18 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya