Dokumen yang menyatakan Donald Trump memiliki hubungan jauh dengan Rusia. buzzfeed.com
TEMPO.CO, New York - Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, membantah kabar terkait Rusia yang memiliki rahasia tentang dia. Trump mencurigai intelijen Amerika mendalangi penyebaran informasi itu.
Trump bahkan mengecam dinas intelijen Amerika yang dianggapnya membiarkan “berita palsu bocor ke masyarakat umum”. "Apakah kita hidup di Jerman Nazi?" katanya dalam konferensi pers di Trump Tower, New York, Rabu, 11 Januari 2017, seperti dikutip BBC.
Ia menegaskan, apa yang disebarkan di media belakangan ini adalah informasi palsu. "Itu semuanya berita palsu, barang palsu," kata Trump.
Trump menambahkan, hal ini bisa menjadi aib buruk bagi tim intelijen Amerika jika benar mereka yang mendalangi beredarnya informasi ini. Dia juga menyampaikan terima kasihnya kepada media yang memilih tidak memberitakan kabar tuduhan itu.
Sebelumnya, beredar kabar tim kampanye Trump bekerja sama dengan Rusia. Selain itu, ada kabar yang menyatakan Rusia memiliki informasi yang menyudutkan tentang bisnis presiden terpilih, video cabul dalam kehidupan pribadi, juga penggunaan pelacur di Hotel Ritz-Carlton, Moskow.
Dokumen lengkap setebal 35 halaman menyangkut tuduhan tersebut diterbitkan secara utuh oleh situs Internet Buzzfeed.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
28 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.