Myanmar Keluarkan Travel Warning untuk Warganya di Malaysia  

Reporter

Senin, 9 Januari 2017 19:55 WIB

Ekspresi sejumlah muslim Rohingya saat berada di desa U Shey Kya di Maungdaw, Myanmar, 27 Oktober 2016. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Yangon - Pemerintah Myanmar mengeluarkan peringatan keselamatan bagi warganya yang tinggal di Malaysia, Senin, 9 Januari 2017.

Juru bicara Kantor Presiden Myanmar, Zaw Htay, mengatakan petunjuk keselamatan telah dikeluarkan untuk pekerja Myanmar di Malaysia. Adapun pekerja Myanmar yang datang secara ilegal didesak untuk menghubungi kedutaan.

Peringatan itu dikeluarkan menyusul insiden pembunuhan terhadap lima warga Myanmar oleh orang yang tidak dikenal di Bukit Serdang, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis pekan lalu. Selain itu, dua orang warga Myanmar lain mengalami luka akibat insiden itu.

Pelaku pembunuhan berjumlah empat pria bertopeng. Dengan bersenjatakan parang, mereka menyerang pekerja Myanmar setelah mereka meninggalkan sebuah pabrik di dekat Serdang.

Menurut polisi Malaysia, tujuh pria Myanmar ditahan tidak lama setelah serangan dan tidak menemukan ada motif agama dalam serangan itu. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan polisi.

Ketegangan antara dua negara tetangga di Asia Tenggara itu meningkat dalam beberapa bulan terakhir menyusul isu etnis Rohingya. Malaysia menuduh Myanmar melakukan pembantaian terhadap etnis minoritas muslim tersebut.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak bahkan meminta dunia internasional memberi perhatian khusus kepada masalah kekerasan yang terjadi di negara bagian Rakhine, Mynamar, tersebut. Ribuan rakyat Malaysia memenuhi jalanan di Kuala Lumpur menuntut Myanmar segera mengakhiri kekerasan itu.

Sebagai buntut dari protes itu sebagian besar pekerja Myanmar kembali ke negaranya. Kini terdapat sekitar 147 ribu warga Myanmar yang bekerja dan tinggal di Malaysia.

Beberapa waktu lalu, badan intelijen dan anti-terorisme Malaysia mengungkapkan Myanmar kemungkinan akan menghadapi serangan ISIS dari jaringan Asia Tenggara yang mendukung Rohingya.

Pernyataan itu diberikan menyusul penangkapan seorang pria asal Indonesia yang diduga merupakan pendukung ISIS, yang berencana pergi ke Myanmar untuk melakukan serangan teror.

REUTERS | YON DEMA

Baca:
Etnis Rohingya di Malaysia Minta Pekerjaan dan Pendidikan
Tensi Memanas, Myanmar Stop Kirim Pekerja ke Malaysia

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

8 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

9 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

15 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya