Suasana pemakaman Yunus Gormek, salah satu korban serangan di sebuah klub malam pada Hari Tahun Baru, di Istanbul, 2 Januari 2017. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 39 orang, sebagian besar korban adalah orang asing. AP/Emrah Gurel
TEMPO.CO, Riyadh - Arab Saudi dan Turki sepakat menandatangani kerja sama keamanan menghadapi serangan terorisme Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) serta Organisasi Teroris Fethullah (FETO). Kerja sama Saudi dan Turki digalang menyusul serangan mematikan di klub malam Reina pada malam tahun baru di Istanbul yang mengakibatkan 39 orang tewas. Para pemimpin Saudi mengutuk serangan tersebut.
Selain itu, Turki dan blok regional Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) juga melangkah bersama dalam menumpas ancaman organisasi teroris ISIS serta FETO.
"Turki bekerja sama dengan Kerajaan dan negara-negara GCC untuk menghadapi ancaman perang teror," kata duta besar Turki untuk Saudi, Yunus Demirer, Sabtu, 7 Januari 2017.
Dia menambahkan, "Kami bersama-sama GCC dan Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) memasukkan FETO ke daftar organisasi teror."
Pada pertemuan dengan para pemimpin Saudi, Demier menyampaikan penghargaan atas upaya GCC dan OIC memasukkan FETO sebagai organisasi teror.
Diplomat ini juga mengucapkan rasa simpati dan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap kepada para korban luka segera cepat pulih.
"Pikiran dan doa saya bersama saudara-saudara Saudi, serta para korban meninggal akibat aksi teror akhir tahun lalu di Bosphorus," katanya.
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel
20 hari lalu
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel
Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.