Memoar Hitler 'Mein Kamf' Jadi Buku Terlaris di Jerman  

Reporter

Rabu, 4 Januari 2017 17:05 WIB

The Duke dan Duchess of Windsor saat bertemu dengan pemimpin Jerman, Adolf Hitler di Munich, 1937. Press Association

TEMPO.CO, Berlin— Buku otobiografi Adolf Hitler, Mein Kampf atau Perjuanganku, yang dicetak kembali di Jerman sejak usainya Perang Dunia II secara mengejutkan menjadi buku terlaris di negeri itu.

Seperti dilansir USA Today, Rabu 4 Januari 2017, Institut Sejarah Kontemporer Muenchen (IfZ), penerbit buku tersebut, mengatakan buku itu semula hanya dicetak 4.000 eksemplar saja. Namun antusiasme warga Jerman yang sangat tinggi menyebabkan penjualan buku yang terdiri atas dua volume itu menembus angka 85.000 eksemplar.

Saking larisnya, IfZ tengah mempersiapkan cetakan keenam buku itu akan segera terbit akhir bulan ini. Penerbit juga akan menerbitkan edisi buku ini dalam bahasa Inggris dan Prancis. Buku ini pun masuk dalam daftar buku non-fiksi terlaris versi majalah Der Spiegel selama setahun terakhir.

Mein Kampf diterbitkan pada 1925-1926. Memoar ini ditulis oleh Hitler saat ditahan di penjara. Selain menyajikan kisah kehidupan masa muda Hitler, buku ini juga memuat pandangan anti-Semit dan nilai-nilai ekstrim yang diyakini pemimpin Nazi itu. Setelah hitler bunuh diri pada 1945, hak penerbitan Mein Kampf jatuh pada pemerintah Bavaria yang menolak menerbitkan buku kontroversial itu di Jerman.

Negara bagian Bavaria kemudian menyerahkan hak cipta buku karya Hitler itu kepada sekutu yang mengendalikan percetakan buku Nazi pada 1945. Kemudian, selama 70 tahun, sekutu tak mengizinkan penerbitan buku ini kembali demi menghormati korban kekejaman Nazi dan mencegah munculnya kebencian.

Namun, pada 1 Januari tahun lalu, hak cipta Mein Kampf menjadi domain publik. IfZ khawatir buku ini yang tanpa disertai komentar kritis membanjiri pasaran. IfZ kemudian menerbitkan kembali Mein Kampf yang dilengkapi catatan kritis pada Januari tahun lalu.

Penerbitan manifesto Hitler ini menurut IfZ sama sekali bukan untuk mempromosikan ideologi Nazi.

"Sebaliknya, buku ini memunculkan perdebatan soal pandangan Hitler dan pendekatan propagandanya memberikan kesempatan publik untuk mengetahui tujuan dan konsekuensi sebuah ideologi totaliter," kata Direktur IfZ Andreas Wirsching.

Wirsching menambahkan, data yang diperoleh lembaganya terkait para pembeli buku ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang tertarik untuk mempelajari politik dan sejarah.

"Para pembeli buku ini bukanlah para reaksioner dan kelompok radikal sayap kanan," Wirsching menambahkan. Meski demikian, IfZ tetap akan mempertahankan kebijakan yang melarang hak penerbitan internasional.
USA TODAY | THE GUARDIAN | SITA PLANASARI AQUADINI

Baca:
Khawatir akan Kebangkitan Nazi, Rumah Kelahiran Hitler Dibongkar
Presiden Duterte Ingin Basmi Narkoba Seperti Nazi Hitler




Advertising
Advertising

Berita terkait

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

3 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

5 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

5 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

6 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

6 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

6 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

9 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

12 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

12 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

13 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya