Malaysia Hukum Berat Delapan Bajak Laut Asal Indonesia  

Reporter

Senin, 28 November 2016 16:01 WIB

Bajak laut/Perompak. En.ria.ru

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Malaysia pada Minggu, 27 November 2016, menjatuhkan hukuman penjara 15 dan 18 tahun penjara terhadap delapan pria warga Indonesia. Mereka terbukti menjadi bagian dari sindikat perampok kapal MT Orkim Harmony di perairan Tanjung Sedili pada Juni tahun lalu.

Terdakwa adalah Ruslan, 63 tahun, dan Kurniawan, 50 tahun, yang dijatuhi hukuman penjara 18 tahun. Sedangkan Abner Loit, 29 tahun, Jhon Danyel Despol (39), Anjas (28), Randy Aditya (20), Fauji Adha (28), dan Hendry Andaria (40) masing-masing dijatuhi hukuman penjara 15 tahun.

Baca: 'Kapal Hantu' Dituding Bajak Tanker Malaysia di Batam

Hakim Salawati Djambari menjatuhkan hukuman itu setelah mendengar pengakuan bersalah dari semua tersangka serta memperhitungkan berbagai faktor, di antaranya melibatkan kepentingan publik. Pengadilan juga memerintahkan kelima terdakwa dihukum cambuk pada Minggu lalu. Kelima terdakwa yang menjalani hukuman cambuk sebanyak lima kali adalah Abner, Jhon Danyel, Anjas, Randy, Fauji, dan Hendry. Sedangkan Ruslan dan Kurniawan dikecualikan.

Baca: Princess, Bajak Laut & Alien: Film Omnibus Anak

Noel Choong, kepala Biro Maritim International berbasis di Kuala Lumpur, mengatakan komunitas pelayaran memuji hukuman oleh pengadilan tersebut. "Kami menyambut baik hukuman yang berat. Ini akan mengirim sinyal kuat ke perompak," katanya, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 28 November 2016.

Delapan WNI diduga membajak Kapal Orkim Harmony milik Petronas, Malaysia, pada 11 Juni 2015. Peristiwa itu terjadi di sekitar perairan Tanjung Sedili, Johor, Malaysia. Kapal yang mengangkut 22 kru itu dalam perjalanan dari dermaga Sungai Udang, Melaka, menuju ke Pelabuhan Tanjung Gelang, Kuantan, dengan membawa 5,879 metrik ton minyak petrol RON95 bernilai sekitar US$ 5,6 juta atau setara Rp 75,6 miliar.

BERNAMA | CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

20 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

6 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

6 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

6 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

13 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

14 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

16 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya