50 Milisi ISIS Warga Malaysia Ingin Pulang, tapi...

Reporter

Kamis, 24 November 2016 17:49 WIB

Pasukan Popular Mobilization Forces (PMF) menunjukkan simbol perdamaian dengan dua jari disela operasi melawan ISIS di Hammam Al-Alil, selatan Mosul, Irak, 31 Oktober 2016. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Lebih dari 50 warga Malaysia pengikut kelompok teroris ISIS di Suriah dan Irak ingin pulang ke negaranya. Keinginan itu disampaikan Kepala Polisi Nasional Malaysia, Tan Sri Khalid Abu Bakar, saat menyampaikan ceramah berjudul “Keamanan Nasional” di Universitas Islam Internasional Malaysia pada 24 November 2016 di Kuala Lumpur.

Tapi keinginan itu dibayang-bayangi rasa takut akan dibunuh rekan mereka. "Mereka telah membuat janji ketika mulai bergabung dengan ISIS dan akan menerima hukuman pembunuhan dari rekan sesama milisi jika hendak lari atau meninggalkan kelompok itu," kata Abu Bakar seperti dikutip dari Channel News Asia.

Baca:
Ulama Turki: Muslim Dunia Abaikan Rohingya
Provokasi Massa, Ulama Pakistan Ini Dihukum Mati
Militer Nigeria Dituding Bunuh Ratusan Demonstran Separatis Biafra

"Jika hendak pulang ke Tanah Air, mereka harus berusaha dan mencari jalan sendiri. Mereka terjebak di sana. Tapi jika ada cara, kami akan bantu karena mereka warga negara ini," ujar Abu Bakar.

Khalid mengatakan beberapa dari mereka menyobek dan membakar paspor ketika bergabung dengan ISIS. Dia juga mengatakan mereka yang pulang setelah bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak tetap akan dikenai tindakan hukum.

Khalid mengatakan ada 60 warga Malaysia yang terdeteksi bergabung dengan ISIS di Suriah. "Dari jumlah itu, 14 merupakan pengebom bunuh diri yang dilaporkan telah tewas di Suriah ketika menyebarkan propaganda dan paham mereka," kata Khalid.

Dia mengatakan 260 anggota ISIS telah ditahan dan sedang menjalani hukuman.

MALAY ONLINE | CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya