Rusia Batal Jadi Anggota Pengadilan Kriminal Internasional  

Reporter

Kamis, 17 November 2016 08:45 WIB

International Criminal Court di Den Haag. wikimedia.org

TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya menyetujui Rusia menarik diri untuk bergabung dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), meski telah menandatangani Statuta Roma sebagai payung hukum pembentukan ICC tahun 2000.

Keputusan tidak bergabung dengan ICC dikeluarkan setelah ICC menargetkan Rusia melakukan kejahatan kemanusiaan saat mencaplok Crimea pada 2014. Konflik bersenjata pecah antara Rusia dan Ukraina dalam memperebutkan semenanjung Crimea pada 2014. Selain kasus aneksasi Rusia di Crimea, ICC awal tahun ini juga menargetkan Rusia dalam kasus konflik antara Rusia dan Georgia di South Ossetia.

Baca:
Wanita Buronan Cina Selama 13 Tahun Menyerahkan Diri
Presiden Suriah Bersedia Jadi Sekutu Donald Trump, Asalkan...

Putin mengatakan ICC telah gagal membangkitkan harapan masyarakat internasional. Ia juga mencela kinerja ICC yang disebutnya sepihak dan tidak efisien

"Kami berutang kepada generasi masa depan untuk tidak menyia-nyiakan ICC," kata Fatou Bensuda, Kepala Penuntut ICC, menanggapi Rusia menarik diri dari ICC, seperti dilansir BBC News, 17 November 2016.

Selain Rusia, Amerika Serikat dan negara-negara Timur Tengah menolak meneken Statuta Roma. Pada masa Presiden Bill Clinton, Amerika Serikat meneken Statuta Roma, tapi Presiden George W. Bush membatalkan penekenan Statuta Roma.

Sudan dan Israel, yang telah meneken Statuta Roma, belakangan menarik diri dari ICC. Sedangkan Cina dan India menolak masuk menjadi anggota ICC.

Awal 2016, Afrika Selatan, Burundi, dan Gambia memutuskan menarik diri dari ICC. Sedangkan sejumlah negara Afrika menyatakan keraguannya atas masa depan ICC karena pengadilan itu hanya berfokus membidik Afrika dalam 14 tahun sejarah berdirinya.

Rumor terbaru, Kenya, Namibia, dan Uganda diduga kuat juga akan keluar dari ICC karena ICC dianggap bias dengan hanya menargetkan negara-negara Afrika.

ICC dibentuk untuk mengadili empat kejahatan internasional, yakni genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan agresi. Sejumlah kasus telah diselesaikan oleh ICC.

Menanggapi Putin, Presiden ICC Silvia Fernandez de Gurmendi mengatakan ICC telah melakukan banyak pencapaian dalam kerjanya. "Pengadilan terus bekerja sesuai tujuannya dibentuk dan telah membuat pencapaian signifikan dalam menangani kejahatan, seperti anak-anak dipersenjatakan, kejahatan seksual dalam konflik, serangan kepada warga sipil, dan perusakan benda-benda budaya," ujar Gurmendi, warga Argentina, seperti dikutip dari Guardian.

Menurut Bensouda, penarikan diri beberapa negara dari ICC menunjukkan kemunduran dan semacam regresi dari apa yang semua orang ingin capai, yakni keadilan dari kejahatan kemanusiaan. Bensouda menyatakan agar negara-negara yang mendukung ICC memperbarui komitmen mereka.

Prinsip keanggotaan ICC adalah negara secara sukarela menjadi anggota ICC dan didasarkan pada putusan berdaulat dari setiap negara.

BBC | GUARDIAN | MARIA RITA

Berita terkait

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

30 hari lalu

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.

Baca Selengkapnya

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

33 hari lalu

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?

Baca Selengkapnya

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

34 hari lalu

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

34 hari lalu

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.

Baca Selengkapnya

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

38 hari lalu

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

38 hari lalu

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

Hasil raihan Vladimir Putin menunjukkan dia akan menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

39 hari lalu

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

Vladimir Putin kembali jadi Presiden Rusia setelah meraup 87 persen suara. Sementara, Prabowo memimpin di rekapitulasi nasional KPU dengan 58 persen.

Baca Selengkapnya

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

40 hari lalu

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyampaikan ucapan selamat pada Vladimir Putin atas kemenangannya dalam pemilu Rusia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

40 hari lalu

Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

Top 3 dunia, diurutan pertama berita tentang mahasiswa asing di India yang diserang saat salat tarawih.

Baca Selengkapnya

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

40 hari lalu

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO

Baca Selengkapnya