Obama Puji Donald Trump, Kritik Hillary Clinton  

Reporter

Kamis, 17 November 2016 02:43 WIB

Presiden AS, Barack Obama berbincang dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih, Washington, AS, 10 November 2016. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan berbagai situasi. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Washington DC – Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengaku percaya Donald Trump sangat tulus mengenai peran barunya sebagai Pemimpin Dunia Bebas, tapi ia harus berusaha mengendalikan emosinya saat resmi menjalankan tugasnya nanti.

Meski terkesan oleh kemampuan Trump untuk merebut hati pemilihnya, Obama menyatakan pengusaha properti itu juga harus menjelaskan kepada mereka yang merasa khawatir atas gagasan-gagasan kontroversial yang dilontarkannya selama masa kampanye.

Hal ini diungkapkan Obama, Senin lalu, dalam konferensi pers pertamanya sejak pertemuan dengan Trump di Gedung Putih pekan lalu: “Apakah saya merasa khawatir? Tentu saja saya khawatir. Ia dan saya punya banyak perbedaan dalam banyak isu.”

Obama, yang menggelar konferensi pers itu di Gedung Putih, juga membahas gaya Trump: “Saya pikir ia bukan sosok yang ideologis, saya pikir pada akhirnya ia bersikap pragmatis dan itu bisa bagus bagi dirinya selama ia memiliki orang-orang yang baik di sekitarnya.”

Obama kemudian mengaku dirinya terkesan dengan kemampuan Trump memenangi hati pemilih dan membangun hubungan kuat dengan mereka. Hal itu telah ia sampaikan langsung kepada sang presiden terpilih saat keduanya bertemu di Gedung Putih.

“Saya pikir ada banyak warga yang merindukan fenomena Trump,” kata Obama. “Saya pikir hubungan yang mampu ia bangun dengan para pendukungnya tak mampu dipengaruhi oleh apa pun sehingga bisa menenggelamkan kandidat lainnya. Itu sesuatu yang sangat hebat.”

Meski begitu, Obama juga mengkritik kepribadian Trump yang temperamental dengan menyebut sang presiden terpilih harus berusaha mengendalikan hal itu. Sebab, sikap seperti itu tak boleh dimiliki oleh seorang presiden.

“Ada sejumlah elemen tertentu dari temperamennya yang tak akan memudahkan pekerjaannya sebagai presiden kecuali dia mengetahui dan memperbaiki elemen-elemen itu,” ujar Obama. “Saya pikir ia menyadari bahwa pekerjaannya kali ini berbeda.”

Obama juga terkesan mengkritik Hillary Clinton dengan menyebut kandidat presiden dari Partai Demokrat itu tak menghabiskan cukup waktu dalam berkampanye sehingga gagasan-gagasannya bisa didengar oleh lebih banyak warga AS.

Obama kemudian mengambil contoh dari kesuksesannya memenangi pemilihan Presiden AS 2012 di Negara Bagian Iowa, yang sebagian besar penduduknya berkulit putih. “Saya menang bukan karena faktor demografi, tapi karena mengunjungi setiap kota kecil dan pelosok-pelosok,” kata Obama.

DAILYMAIL | A. RIJAL



Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

3 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

5 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya