Tabrak Aturan, Mossack Fonseca Didenda Rp 5,86 Miliar  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 16 November 2016 06:02 WIB

Kantor firma hukum Mossack Fonseca terlihat di Panama City, 4 April 2016. Sekitar 800 nama pebisnis dan politikus Indonesia termasuk dalam daftar klien Mossack Fonseca. Mereka masuk dalam daftar itu karena pernah menyewa Mossack Fonseca untuk mendirikan perusahaan di yuridiksi bebas pajak di luar negeri (offshore). REUTERS/Carlos Jasso

TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Jasa Keuangan atau Financial Services Commission (FSC) British Virgin Islands (BVI atau Kepulauan Virgin) memberikan sanksi administrasi kepada firma hukum Mossack Fonseca sebesar US$ 440 ribu atas sejumlah pelanggaran. Dilansir dari laman FSC, yaitu bvifsc.vg, sanksi itu dijatuhkan pada 11 November 2016.

Salah satu pembuat perusahaan cangkang terbaik di dunia bernama lengkap Mossack Fonseca & CO (B.V.I.) LTD itu dijatuhi sanksi karena melanggar Undang-Undang Anti-Pencucian Uang dan Praktek Pendanaan Terorisme tahun 2008 serta UU FSC 2009. Dalam UU Anti-Pencucian Uang itu, Mossack Fonseca dinyatakan melanggar:

1. Pasal 11, karena dinilai gagal membangun sistem internal yang efektif untuk mencegah pencucian uang dan pembiayaan teroris.
2. Pasal 12, karena gagal menilai risiko dalam hubungan antar nasabah saat ada transaksi.
3. Pasal 19 (ayat 2, 4, dan 5), karena gagal melakukan uji kelayakan konsumen.
4. Pasal 20, karena gagal memperbaiki sistem uji kelayakan konsumen.
5. Pasal 21 (ayat 1 dan 2), karena gagal meninjau dan memperbaharui daftar pelanggan sesuai langkah yang diwajibkan.
6. Pasal 31 (2), karena tak mengidentifikasi dan memverifikasi pelanggan yang dicantumkan pihak ketiga.
7. Pasal 43 (2), karena gagal menjaga mengatur catatan uji kelayakan dan identitas.

Adapun dalam UU 2009, Mossack dinilai melanggar pasal 43 (ayat 2 butir c), pasal 43 (ayat 3 butir c), pasal 43 (ayat 3 butir c), serta pasal 45 (ayat 1 butir a), karena gagal memenuhi kewajiban dan tanggung jawab.

Sekitar 11,5 juta dokumen rahasia Mossack Fonseca sempat bocor kepada publik. Dokumen itu berisi informasi rinci mengenai ribuan perusahaan cangkang luar negeri, termasuk identitas pemegang saham dan direkturnya.

Dokumen yang kemudian dinamai Panama Papers itu menjadi kontroversi karena mencantumkan nama-nama terkenal, dari kalangan pemerintahan hingga artis. Mereka diindikasi membangun perusahaan di British Virgin Islands untuk menghindari kewajiban pajak di negara masing-masing.

Mossack Fonseca diketahui memiliki kantor cabang di Hong Kong, Zurich, Miami, dan 35 kota lain di seluruh dunia.

BVIFSC.VG | YOHANES PASKALIS



Berita terkait

Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

19 hari lalu

Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

Sekitar 27 orang akan diadili pada Senin 8 April 2024 atas tuduhan pencucian uang sehubungan dengan skandal penghindaran pajak Panama Papers.

Baca Selengkapnya

KPK Malaysia Perintahkan Putra Mahathir Mohamad Laporkan Asetnya

19 Januari 2024

KPK Malaysia Perintahkan Putra Mahathir Mohamad Laporkan Asetnya

Pengusaha Mirzan Mahathir, putra mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, diperiksa KPK Malaysia terkait laporan Pandora dan Panama Papers

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Johnny Plate, Tersangka Kasus Korupsi BTS, Pernah jadi Resimen Mahasiswa hingga Terjerat Skandal ...

17 Mei 2023

Rekam Jejak Johnny Plate, Tersangka Kasus Korupsi BTS, Pernah jadi Resimen Mahasiswa hingga Terjerat Skandal ...

Kejagung menetapkan Menkominfo Johnny Plate sebagai tersangka kasus korupsi BTS. Berikut rekam jejak pria kelahiran tahun 1956 itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Raja Gantikan Ratu Elizabeth II, Ini Beberapa Kontoversi Pangeran Charles

9 September 2022

Jadi Raja Gantikan Ratu Elizabeth II, Ini Beberapa Kontoversi Pangeran Charles

Ratu Elizabeth II meninggal , Pangeran Charles otomatis menjadi raja Inggri. Namun ia yang bergelar Raja Charles III ini menyimpan banyak kontroversi

Baca Selengkapnya

Wawancara Pembocor Panama Papers: Rusia Ingin Saya Mati

23 Juli 2022

Wawancara Pembocor Panama Papers: Rusia Ingin Saya Mati

Pembocor data Panama Papers kembali bicara setelah enam tahun menghilang.

Baca Selengkapnya

Pembocor Panama Papers: Dunia Makin Dekat Menuju Bencana

23 Juli 2022

Pembocor Panama Papers: Dunia Makin Dekat Menuju Bencana

Pembocor Panama Papers menilai perlu upaya lebih untuk menekan kerahasiaan keuangan agar dunia dapat menghindari bencana.

Baca Selengkapnya

Jurnalisme Berbasis Data dan Komputasi serta Perannya dalam Era Digital

23 Juli 2022

Jurnalisme Berbasis Data dan Komputasi serta Perannya dalam Era Digital

Untuk menghasilkan produk jurnalistik berbasis data dan komputasi, media harus meningkatkan kapasitas jurnalisnya dalam hal pemahaman data dan penggunaan piranti komputer atau aplikasi web

Baca Selengkapnya

Jurnalisme Berbasis Data dan Panama Papers

21 Juli 2022

Jurnalisme Berbasis Data dan Panama Papers

Offshore Leaks menginisiasi kolaborasi investigasi lintas benua yang melahirkan produk investigasi berbasis data seperti Panama Papers (2016), Bahama Leaks (2016), Paradise Papers (2017&2018) dan Pandora Papers (2021)

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Andrew Fahie Ditangkap karena Diduga Terlibat Impor Kokain

29 April 2022

Perdana Menteri Andrew Fahie Ditangkap karena Diduga Terlibat Impor Kokain

Berdasarkan data pengaduan Administrasi Penegakan Narkoba AS, Perdana Menteri Andrew Fahie sudah dipantau sejak Oktober.

Baca Selengkapnya

Petinggi Negara di 3 Dokumen Skandal Pajak: Pandora, Panama dan Paradise Papers

8 Oktober 2021

Petinggi Negara di 3 Dokumen Skandal Pajak: Pandora, Panama dan Paradise Papers

Tiga dokumen membongkar praktek penghindaran dan manipulasi pajak. Nama-nama menteri di Kabinet Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya