Masuk Mosul, Pasukan Irak Kuasai TV ISIS Namun Tunda Operasi

Reporter

Rabu, 2 November 2016 17:29 WIB

Dua orang warga memegang bendera putih saat membawa hewan ternaknya setelah melarikan diri dari desa Bazwaia ketika membawanya ke pos pemeriksaan pasukan khusus di Mosul, Irak, 1 November 2016. REUTERS/Zohra Bensemra

TEMPO.CO, Mosul- Pasukan Irak untuk pertama kalinya berhasil masuk ke kota Mosul setelah lebih dua tahun dikuasai kelompok teroris ISIS. Namun operasi penumpasan terpaksa ditunda menyusul cuaca buruk di kota kedua terbesar di Irak.

Petinggi militer Irak, Brigadir Jenderal Haider Fadhil mengatakan bahwa pasukan masih tertahan di sebelah timur Mosul, menyusul cuaca buruk yang mengaburkan pandangan.

Lebih dari dua minggu pasukan keamanan Irak yang didukung milisi Syiah, pasukan Kurdi Peshmerga dan pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat, melakukan serangan besar-besaran untuk mengambil alih Mosul. Mosul merupakan benteng terakhir pertahanan ISIS di Irak.

Baca:
Krisis Politik, Presiden Korea Selatan Pecat Perdana Menteri
Duterte Ajak Malaysia dan Indonesia Ikut Basmi Abu Sayyaf

Dalam pergerakan untuk mencapai Mosul, pasukan koalisi yang beranggotakan sekitar 50 ribu personil tersebut, harus menghadapi perlawanan sengit dari milisi ISIS di perbatasan Judaidat al-Mufti. Serangan dari dalam kota pun gencar dilakukan oleh pasukan ISIS. Selain beberapa bom yang dipasang di pinggir jalan masuk ke dalam kota.

Dalam serangan tersebut, pasukan koalisi berhasil merebut sebuah stasiun televisi lokal di Irak utara tersebut, TV Iraqiya. Televisi ini menayangkan propaganda ISIS selama ini.

Seorang petinggi Kurdi Peshmerga mengatakan bahwa berdasarkan informasi intelijen yang didapat, pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi kini bersembunyi di dalam kota Mosul.

"Baghdadi ada di Mosul, jika dia dibunuh, itu akan menjadi akhir dari ISIS," kata Fuad Hussein, Kepala staf Presiden Kurdi Massoud Barzani.

Keberadaan Baghdadi di dalam Mosul akan membuat pertempuran untuk merebut kota tersebut akan berlangsung lama bahkan hingga berbulan-bulan. Ribuan milisi ISIS yang masih tersisa akan berjuang sampai mati untuk melindungi pemimpin mereka tersebut.

Selain itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya juga mengatakan serangan Mosul bisa memicu krisis kemanusiaan dan pengunngsi. Bahkan akan terjadi eksodus besar-besaran, dengan perkiraan akan membuat sekitar satu juta warga sipil mengungsi.

SKY NEWS|INDEPENDENT|YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

32 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

33 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

35 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

35 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya