Tentara dan Polisi Perkosa Korban Penculikan Boko Haram  

Reporter

Selasa, 1 November 2016 20:38 WIB

Sebanyak 21 gadis Chibok usai dibebaskan Boko Haram, di Abuja, Nigeria, 13 Oktober 2016. Pada April 2014, Boko Haram telah menculik lebih dari 270 perempuan di asrama sekolah wilayah utara negara. AP Photo

TEMPO.CO, Abuja - Tentara dan polisi Nigeria dilaporkan melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan korban penculikan Boko Haram yang berhasil melarikan diri. Hal tersebut diungkapkan oleh organisasi hak asasi manusia internasional, Human Rights Watch (HRW), pada Senin, 31 Oktober 2016.

HRW mencatat terdapat 43 kasus pelecehan seksual, termasuk pemerkosaan dan eksploitasi yang didokumentasikan sejak Juli, yang dilakukan pejabat berwenang, tentara, dan polisi Nigeria. HRW menyatakan pelecehan itu dilakukan terhadap perempuan dewasa dan remaja yang ditempatkan di tujuh kamp di Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno, lokasi pemberontakan Boko Haram dimulai.

"Ini memalukan karena orang-orang yang seharusnya melindungi para perempuan tersebut justru menyalahgunakan mereka," kata Mausi Segun, peneliti senior Nigeria di HRW, seperti dikutip dari BBC, 1 November.

Baca:
Siarkan Ali Khamenei Selfie, Direktur TV di Mesir Undur Diri
Skandal Politik Korsel, Pria Ini Bawa Excavator ke Kejaksaan
Ibu dan 2 Anaknya Asal Suriah Tewas dalam Freezer di Denmark

HRW mengungkapkan, berdasarkan laporan para korban, empat di antaranya mengaku dibius lalu diperkosa. Tiga puluh tujuh lainnya mengatakan mereka dipaksa melakukan hubungan seks melalui janji-janji pernikahan palsu, pemberian materiil, serta bantuan keuangan.

Seorang gadis 17 tahun mengatakan dia diperkosa oleh seorang polisi yang mendekatinya di sebuah kamp. "Suatu hari ia memaksa berhubungan seks dengan saya. Saya menolak, tapi dia terus memaksa saya," ujarnya.

Lalu, ketika mengetahui bahwa dia hamil, gadis itu lantas meminta pertanggungjawaban pelaku. Namun dia justru diancam akan dibunuh jika mengungkapkan kepada orang lain.

Dalam laporannya, HWR juga menyatakan bahwa pasokan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lain yang terbatas di kamp-kamp membuat para penghuni rentan terhadap kekerasan dan eksploitasi. "Dalam beberapa kasus, orang menggunakan jabatan untuk memberikan makanan yang sangat dibutuhkan atau barang-barang lainnya agar bisa berhubungan seks dengan wanita," tutur Segun.

Pejabat Nigeria menolak mengomentari laporan HRW tersebut ketika dimintai konfirmasi.

Sebanyak 20 ribu orang tewas dan lebih dari 2 juta orang mengungsi sejak Boko Haram melancarkan pemberontakan di timur laut Nigeria pada 2009. Operasi militer oleh Nigeria dan negara-negara lain di kawasan itu telah merebut kembali banyak wilayah yang sebelumnya dikuasai kelompok militan bersenjata tersebut.

BBC | DW | HUFFINGTON POST | YON DEMA

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

5 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

6 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

8 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

11 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

12 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

18 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

26 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

27 hari lalu

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya