Kalah Gugatan, Johnson & Johnson Bayar Wanita Ini Rp 914,5 M

Reporter

Jumat, 28 Oktober 2016 19:36 WIB

Ilustrasi bedak bayi. Guardian.com

TEMPO.CO, Washington- Seorang wanita dari California, Amerika Serikat (AS) berhasil memenangkan tuntutan sebesar US$ 70 juta atau Rp 914,5 miliar terhadap produsen farmasi multinasional, Johnson & Johnson (J&J). Deborah Giannecchini, 62 tahun, menggugat J & J terkait produk bedak bayi yang diduga telah menyebabkan dirinya menderita kanker ovarium.

Menurut GIannecchini, ia menggunakan bedak bayi tersebut selama lebih dari empat dekade. Pemakaian beda bayi ini menyebabkan ia menderita kanker ovarium. Dokter mendiagnosa Giannecchini menderita kanker ovarium pada tahun 2012.

Sejak itu ia telah menjalani beberapa operasi dan kemoterapi dan dokter yang merawatnya mengklaim bahwa usianya tidak lama lagi. Ia kemungkinan meninggal dalam dua tahun ke depan.

Dalam gugatannya, Giannecchini menuduh J & J telah bertindak lalai dalam membuat dan memasarkan produk bedak bayinya.

Baca:
Duterte Berjanji Tak Ucapkan Makian Lagi Setelah Ditegur Tuhan
Operasi Narkoba Presiden Duterte Tembak Mati Wali Kota
Di Navigasi Hainan Airlines, Israel Masuk Wilayah Palestina

Proses persidangan yang berlangsung di Pengadilan St. Louis Circuit pada Kamis, 27 Oktober 2016 menghasilkan sebanyak 10 juri dari 12 juri memutuskan untuk memenangkan gugatan Giannecchini. Butuh tiga jam untuk sampai pada putusan itu.

Juri menemukan J & J gagal untuk memperingatkan masyarakat terkait kandungan berbahaya dalam produknya, seperti Shower-to-Shower produk dan Johnson Baby Powder.

Juri lantas memerintahkan J & J membayar ganti rugi sebesar US$ 65 juta atau Rp 849,2 miliar ditambah US$ 2,5 juta atau Rp 32,6 miliar untuk biaya medis dan rasa sakit serta penderitaan Giannecchini selain US$ 2,5 juta ganti rugi dari Imerys Talk, distributor resmi bedak tersebut.

"Kami sangat senang juri melakukan hal yang benar. Mereka sekali lagi kembali menegaskan perlunya Johnson & Johnson untuk memperingatkan masyarakat tentang risiko kanker ovarium yang terkait dengan produknya," kata Jim Onder, pengacara penggugat.

Juru bicara J & J, Carol Goodrich mengatakan akan mengajukan banding terhadap keputusan itu dan menyatakan banding atas putusan juri. "Kami sangat bersimpati dengan wanita itu dan keluarganya yang terkena dampak kanker ovarium," kata Goodrich seperti yang dilansir Metro.UK pada 28 Oktober 2016.

Ini bukan pertama kalinya J & J yang berkantor pusat di New Brunswick, New Jersey, AS alah dalam gugatan yang diajukan pelanggannya terkait penyakit yang disebabkan produknya.

Pada Mei lalu, juri di pengadilan St. Louis memerintahkan perusahaan itu untuk membayar US$ 55 juta (Rp 718,5 miliar) kepada seorang korban di South Dakota. Sebelumnya pada Februari, juri juga memenangkan gugatan sebesar US$ 72 juta (Rp 940,6 miliar) untuk kerabat seorang wanita Alabama yang meninggal karena kanker ovarium.

METRO.UK|ST LOUIS TODAY|YON DEMA

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

2 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

3 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

6 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

17 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya