AS Tolak Pembebasan Hambali, Dalang Bom Bali  

Reporter

Rabu, 26 Oktober 2016 15:04 WIB

Hambali. miamiherald.com

TEMPO.CO, Washington DC- Pemerintah Amerika Serikat menolak permohonan pembebasan dalang Bom Bali tahun 2002, Hambali. AS tetap menahan Hambali di penjara khusus teroris di Teluk Guantanamo, Kuba.

Badan khusus pemerintah AS yang bertugas mengurangi jumlah narapidana di Guantanamo, Dean Review Periodik (PRB), mengatakan Hambali dianggap masih menjadi ancaman yang serius terhadap keamanan AS.

"AS menolak permintaan Hambali karena memiliki sejarah panjang sebagai teroris dan telah memainkan peran penting dalam serangan teroris besar dan terencana," kata pernyataan PRB yang dirilis pada Selasa, 25 Oktober 2016.

Baca:
Pakistan Bekukan 5.100 Rekening Bank Tersangka Teroris
Myanmar, Negara Paling Bermurah Hati di Dunia
Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun

PRB menambahkan bahwa penolakan pembebasan Hambali juga dikarenakan kurangnya kekhususan dan kredibilitas dalam menanggapi pertanyaan, tapi mengatakan mereka akan mempertimbangkan kembali kasusnya dalam enam bulan ke depan.

Hambali berada di Camp Delta selama 13 tahun setelah dibawa pada 2006 dari tahanan badan intelijen AS, CIA. Hambali ditangkap di Ayutthya, Thailand pada 11 Agustus 2003. Hambali telah merencanakan serangan selama KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Bangkok yang dihadiri para pemimpin dunia, termasuk Presiden AS George W. Bush.

Hambali alias Encep Nurjaman alias Riduan Isamuddin yang bertanggung jawab atas pembantaian 202 orang pada 2002 di Bali, mengajukan permohonan bebas pada pertengahan Agustus 2016.

Teroris berusia 52 tahun itu, membuat permohonan tersebut setelah Presiden AS Barack Obama mempercepat janjinya untuk mengosongkan Camp Delta, penjara militer Amerika yang dibangun di Teluk Guantanamo.

Presiden Obama berencana untuk mengosongkan penjara dengan keamanan maksimum tersebut sebelum akhir masa jabatannya. Saat ini tersisa sekitar 60 tahanan di Guantanamo, termasuk 20 tersangka teroris yang kemungkinan akan dilepas.

CHANNEL NEWS ASIA|SOUTH CHINA MORNING POST|YON DEMA


Catatan koreksi: foto Hambali di berita ini diubah pada Selasa, 1 November 2016 pukul 15.50. Foto sebelumnya dinyatakan keliru. Redaksi mohon maaf.


Berita terkait

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

4 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

4 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

17 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

18 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

19 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

19 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

20 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

21 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

1 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya