Yingluck Tuntut Jenderal Chan-ocha Usut Korupsi Saudaranya

Reporter

Rabu, 26 Oktober 2016 12:53 WIB

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra memberikan penjelasan pada media setelah mengajukan gugatan di pengadilan pidana Bangkok di Thailand, 29 September 2015. Yinluck mengajukan gugatan pada jaksa agung kerena merasa tidak adil yang didakwa penjara selama 10 tahun. AP/Sakchai Lalit

TEMPO.CO, Bangkok -Mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra menuntut pemimpin junta Jenderal Prayuth Chan-ocha menyelidiki korupsi yang dilakukan saudara laki-lakinya dan orang-orang di sekitarnya dalam sejumlah kontrak bisnis.

Yingluck mengeluarkan pernyataan ini sebagai jawaban atas pernyataan Chan-ocha agar dirinya membayar denda Rp 13 triliun dalam kasus korupsi program subsidi beras miliaran Bath yang menjeratnya. Yingluck juga dipersilakan untuk mengajukan banding ke pengadilan.

Baca:
Duterte Persilakan Pengusaha Amerika Serikat Angkat Kaki dari Filipina
1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI
Kisah 26 Orang Disandera Perompak Somalia Selama 4 Tahun

"Perdana Menteri (Prayut Chan-ocha) mengatakan semua tindakan hukum terhadap saya didasarkan pada hukum dan bukan gertakan. Jadi, saya mau Perdana Menteri menjalankan logika serupa dan keadilan diberikan kepada saya sama seperti dia memberikan keadilan dan perlindungan kepada saudaranya dan orang-orang yang berada di pihaknya. Karena hukum harus diterapkan kepada setiap orang, tidak hanya digunakan terhadap saya," kata Yingluck di akun Facebooknya.

Mengutip Asian Correspondent, 26 Oktober 2016, saudara laki-laki dan orang di sekitar Chan-ocha yang dimaksud Yingluck adalah anak dari Sekjen Pertahanan Jenderal Preecha Chan-ocha, yakni Pathompol.

Preecha dituding telah menyalahgunakan jabatannya untuk membantu anak laki-lakinya itu agar memenangkan dua kontrak di lembaga militer negara itu. Preecha sendiri dituding melakukan korupsi dari sumber yang dimiliki negara dan aset dengan menggunakan nama istrinya, Pongphan.

Perusahaan milik Pathompol, Contemporary Construction Pub.Co.Ltd mendapat dua proyek konstruksi dari Angkatan bersenjata Thailand pada Maret 2015 dan April 2016. Pathompol pemilik 33 persen saham di perusahaan ini.

Proyek pertama untuk membangun gedung 3rd Army Division di provinsi Pethchabun senilai US$ 393,504 atau Rp 5,1 miliar. Adapun proyek kedua membangun kompleks perumahan di kawasan rumah sakit Fort Wachiraprakan di provinsi Tak senilai US$381,971 atau Rp 4,9 miliar.

Namun menurut Preecha, tidak ada yang salah yang dia lakukan dalam proyek itu. Ia kemudian mempersilakan dilakukan pengusutan.

ASIA CORRESPONDENT | MARIA RITA

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Interpol Diminta Tangkap Yingluck yang Kabur ke Inggris

6 Oktober 2017

Interpol Diminta Tangkap Yingluck yang Kabur ke Inggris

Interpol diminta bantuan polisi Thailand untuk menangkap eks Perdana Menteri, Yingluck Shinawatra yang kabur ke di Inggris.

Baca Selengkapnya

Junta Thailand Buru Eks Perdana Menteri Yingluck ke Dubai

29 September 2017

Junta Thailand Buru Eks Perdana Menteri Yingluck ke Dubai

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan Yingluck Shinawatra, perdana menteri yang digulingkan junta militer, tinggal di Dubai.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Putranya di Bangkok, Yingluck Cari Suaka ke Inggris

29 Agustus 2017

Tinggalkan Putranya di Bangkok, Yingluck Cari Suaka ke Inggris

Sumber dari Partai Pheu Thai mengatakan bahwa Yingluck meninggalkan anak laki-lakinya yang berusia 15 tahun di Thailand setelah terbang ke Dubai

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Eks PM Thailand Yingluck Kabur ke Singapura Menjelang Vonis

25 Agustus 2017

Eks PM Thailand Yingluck Kabur ke Singapura Menjelang Vonis

Eks PM Thailand, Yingluck Shinawatra kabur ke Singapura setelah mangkir di sidang perkara korupsi subsidi beras.

Baca Selengkapnya

Mangkir Dengarkan Vonis, Yingluck Terancam Ditangkap

25 Agustus 2017

Mangkir Dengarkan Vonis, Yingluck Terancam Ditangkap

Mahkamah Agung Thailand mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Yingluck Shinawatra, setelah ia mangkir dari sidang pembacaan vonis

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya