ISIS Bunuh Ratusan Anak dan Enam Pria di Duma, Suriah  

Reporter

Sabtu, 22 Oktober 2016 22:07 WIB

Dua anak pengungsi Irak saling bercanda di kamp pengungsian Hasaka, di perbatasan Irak-Suriah, 20 Oktober 2016. REUTERS/Rodi Said

TEMPO.CO, Jakarta -Milisi ISIS membunuh secara keji ratusan anak di kota Duma, Suriah. Dilansir dari express.co.uk Sabtu, 22 Oktober 2016, Alice Assaf dari badan advokasi amal Road to Charity bercerita pada Yvette Isaac terkait pembantaian tersebut.

"Umm Issa, mereka (ISIS) membawa banyak gadis, sekitar 300 gadis. Mereka dibawa ke Duma. Banyak di antara gadis-gadis itu adalah Kristen dan beberapa Alawit," kata Assaf.

Menurut dia, di sebuah toko roti, anggota ISIS juga membunuh enam pria dengan membakar mereka hidup-hidup di dalam oven. Baru setelah itu mereka membunuh sekitar 250 anak-anak. "Yang tertua di antara anak-anak itu baru berumur empat tahun," ujar Assaf.

Baca:
ISIS Tembak Mati 284 Pria dan Bocah di Mosul, Irak
Milisi Bersenjata Menyusup di Antara Pengungsi Aleppo
Peduli Aleppo, Gereja Seluruh Dunia Bunyikan Lonceng

Sejak didatangi ISIS, Duma menjadi kota yang dipenuhi oleh pertumpahan darah dan kekerasan. Kota itu menjadi jantung dari perang sipil di Suriah.

Menanggapi hal ini, anggota parlemen Inggris, Fina Bruce mengatakan Yvette Isaac telah menunjukan padanya video pernyataan Assaf saat berbicara pada para ibu dari anak-anak itu.

"Ketika anggota ISIS masuk, mereka menendang pintu depan dan menyuruh seluruh anggota keluarga keluar. Si ibu sempat memohon untuk membawa anak-anaknya. Namun mereka menyuruhnya pergi," kata Bruce.

Pembunuhan brutal ini merupakan langkah ISIS membersihkan Timur Tengah dari umat Kristiani. Mereka menargetkan para pemeluk Kristiani di Irak dan Suriah.

Berdasarkan laoran dari lembaga amal Open Doors UK, umat Kristiani di sana telah disandera, pemimpin gereja dibunuh, rumah dan tempat bisnis dihancurkan, perempuannya diperkosa dan dipaksa menjadi budak seksual.

Para anggota ISIS juga menyadera kota Kristen Al-Qarytain, Suriah pada Agustus 2015 lalu. Mereka menyandera 300 umat Kristiani, dan membunuh 20 di antaranya saat mencoba untuk melarikan diri.

EXPRESS.CO.UK | EGI ADYATAMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya