Pemandangan di sore hari di pelabuhan Thuan Phuoc di Danagm Vietnam, 30 Agustus 2016. Vietnam diketahui merupakan salah satu negara yang sebut sebagai negara maritim. Linh Pham/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Hanoi secara mengejutkan menolak dengan tegas rencana sekutu utamanya, Rusia, untuk membuka kembali sebuah Pangkalan Angkatan Laut di Vietnam.
Kementerian Luar Negeri Vietnam menyatakan pada Kamis, 13 Oktober 2016 bahwa mereka tidak akan membiarkan negara-negara asing untuk mendirikan pangkalan militer di wilayahnya.
"Kebijakan yang konsisten Vietnam adalah untuk tidak terlibat dalam sekutu militer atau terlibat dengan negara manapun untuk menentang negara ketiga," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Le Hai Binh, selama konferensi pers.
"Kami juga tidak akan mengizinkan negara lain untuk mendirikan pangkalan militer di Vietnam."
Pengumuman ini dianggap sebagai respon terhadap Wakil Menteri Pertahanan Rusia Nikolai Pankov, yang mengatakan pekan lalu bahwa Rusia sedang mempertimbangkan membuka kembali basis di Vietnam dan Kuba.
Sampai 2002, kapal Rusia dikerahkan untuk Cam Rahn, Vietnam, dan Rusia mempertahankan pos pengawasan elektronik di Lourdes, Kuba. Namun, pada 2002, Moskow menarik pasukan militernya dari kedua negara itu.
Rusia, yang memiliki hubungan yang panjang dengan Vietnam, menarik diri dari Cam Ranh sebagai bagian dari kebijakan menarik semua kehadiran militer di seluruh dunia setelah runtuhnya Uni Soviet.