Fakta Permusuhan AS-Rusia Ini Bisa Menyulut Perang Dunia III  

Reporter

Selasa, 11 Oktober 2016 21:07 WIB

Orang berjalan melewati bangunan yang hancur akibat pertempuran di kawasan Tariq al-Bab yang dikuasai pemberontak di Aleppo, Suriah, 5 Oktober 2016. REUTERS/Abdalrhman Ismail

TEMPO.CO, Moskow - Ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat semakin meningkat. Hal tersebut ditandai dengan saling ancam serta kerap berseberangan dalam menanggapi isu-isu internasional terkini, khususnya dalam perang di Suriah.

Ketegangan ini diawali dengan perbedaan dukungan terhadap dua faksi yang saling berperang di negara Suriah. Rusia mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sedangkan Amerika memilih mendukung pemberontak anti-Assad.

Baca:
Cina Tegaskan Dukung Rusia untuk Akhiri Konflik di Suriah
Putin-Erdogan Sepakat Akhiri Konflik Bersenjata di Suriah
Eks Presiden Uni Soviet, Gorbachev: Dunia di Titik Berbahaya

Sejak Rusia memulai kampanye serangan udara di Suriah pada September 2015, Moskow telah mengundang Washington untuk bergabung dalam pusat informasi di Bagdad yang didirikan bersama Iran, Irak, dan Suriah. Namun Amerika menolaknya. Sejak itu Amerika sering melontarkan kritik dan kecaman terhadap kampanye Rusia di Suriah tersebut.

Upaya damai yang dilakukan dua negara itu di Suriah menghadapi jalan buntu menyusul perbedaan kepentingan di antara keduanya. Rusia dan Amerika Serikat sempat sepakat melakukan gencatan senjata pada akhir September lalu. Namun, pada 3 Oktober, ketegangan kembali pecah, bahkan semakin memuncak.

Pasalnya, Amerika menuding Rusia dan tentara pemerintah Suriah melanggar perjanjian damai. Moskow dituduh menggencarkan serangan udara ke atas wilayah Aleppo. Sebagai balasan atas tudingan Amerika, Rusia menarik diri dari perjanjian pembuangan limbah plutionium dengan Amerika dan menyebut tuduhan Amerika sebagai permusuhan.

Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan mengancam akan menembak jatuh setiap pesawat tempur koalisi Amerika yang berusaha menyerang tentara pro-Assad. Rusia mengarahkan rudal berhulu nuklirnya ke perbatasan Polandia, Kaliningrad, sebagai bentuk realisasi ancaman Putin.

Pada Senin, 10 Oktober 2016, Rusia mengumumkan rencana membangun pangkalan angkatan laut permanen di wilayah Tartus, Suriah. Rusia juga dilaporkan mempertimbangkan membangun markas militer di Mesir untuk pertama kalinya sejak Perang Dingin.

Ketegangan demi ketegangan tersebut membuat spekulasi itu mengarah pada pecahnya Perang Dunia III. Bahkan militer Amerika dikabarkan telah mempersiapkan diri untuk menghadapi perang tersebut. Salah satu petinggi militernya menyebutkan ada tiga hal yang akan memancing Amerika ke dalam Perang Dunia III tersebut, salah satunya agresivitas militer Rusia.

Media Rusia juga menyebutkan cara Putin menangani konflik Suriah dapat menyulut pecahnya Perang Dunia III, yang diramalkan akan menjadi perang paling mematikan dan menghancurkan sepanjang sejarah. Beberapa tokoh masyarakat juga telah membandingkan konfrontasi di Suriah dengan Krisis Misil Kuba.

TELEGRAPH | YON DEMA

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

4 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

6 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya