PBB Setuju Sahara Barat Menentukan Nasibnya Sendiri  

Reporter

Selasa, 11 Oktober 2016 18:23 WIB

Kota Western Sahara. wikipedia.org

TEMPO.CO, New York - Komite Khusus Politik dan Dekolonialisasi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menerima resolusi yang menegaskan kembali hak rakyat di Sahara Barat, Saharawi, untuk menentukan nasibnya sendiri (right to self determination).

Komite yang juga disebut Komite Keempat menyatakan penerimaannya atas resolusi pemberian hak menentukan nasib sendiri rakyat Sahara Barat di dalam rapat pembahasan tentang dekolonialisasi di Majelis Umum PBB pada Senin, 10 Oktober 2016.

Baca:
Operasi Militer Myanmar Tewaskan 24 Rohingya
Eks Presiden Uni Soviet, Gorbachev: Dunia di Titik Berbahaya
Begini Tawaran Damai Versi Oposisi Kolombia

Mengutip Sahara Press Service, Dewan Keamanan PBB mengusulkan resolusi hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi politik yang langgeng dan dapat diterima semua pihak.

Sebanyak 25 negara termasuk Aljazair mengajukan resolusi ini. Mereka juga menyambut upaya Dewan Keamanan PBB dan utusan pribadinya untuk Sahara Barat, Christopher Ross, untuk melanjutkan perundingan yang ditangguhkan pada 2012.

Resolusi Dewan Keamanan PBB diterima secara bulat dengan mengundang pihak-pihak yang berkonflik, yakni Front Polisario dan Maroko dan negara-negara di sekitar kawasan untuk sepenuhnya bekerja sama dengan utusan PBB.

Seperti dalam laporan Newsweek, Sahara Barat berada di kawasan perairan Atlantik di Afrika Utara yang berbatasan dengan Maroko, Algeria, dan Mauritania. Spanyol menjajah Sahara Barat selama lebih seratus tahun terhitung sejak 1884.

Mayoritas penduduk Sahara Barat beragama Islam. Pada 1975, Maroko menganeksasi Sahara Barat tanpa pertumpahan darah. Sebanyak 350 ribu warga Maroko melakukan aksi damai memasuki wilayah Sahara Barat dan mengklaimnya sebagai wilayah Maroko. Spanyol pun bereaksi dengan menguasai wilayah masyarakat adat Saharawi dari Maroko dan Mauritania.

Dalam perjalanan, terbentuk gerakan Saharawi yang dinamai Front Polisario pada 1973 untuk menuntut kemerdekaan Sahara Barat dari Maroko dan Mauritania. Para pejuang Front Polisario melancarkan perlawanan gerilya untuk melawan Maroko dan Mauritania.

Konflik berakhir ketika usulan PBB untuk gencatan senjata diterima oleh pihak-pihak yang bertikai di Sahara Barat pada 1991. Proses pencarian solusi pun berlangsung di bawah payung PBB.

Namun Maroko menuding Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah bersikap tidak netral dan imparsial dalam menyelesaikan konflik di Sahara Barat.

SAHARA PRESS SERVICE | NEWSWEEK.COM | MARIA RITA

Berita terkait

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

3 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

8 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

16 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

17 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

20 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya