Yayasan Amal Donald Trump Dilarang Menggalang Dana

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 4 Oktober 2016 04:07 WIB

Donald Trump mengacungkan ibu jari saat berkampanye di Gallogly Events Center, Universitas Colorado, Colorado, 29 Juli 2016. AP/Evan Vucci

TEMPO.CO, New York - Jaksa Agung New York Eric Schneiderman melarang yayasan amal milik calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, Donald J. Trump Foundation, menggalang dana di negara bagian New York. Larangan itu dikeluarkan setelah jaksa memastikan yayasan tersebut tidak terdaftar dengan benar.

"Segera hentikan meminta kontribusi atau terlibat dalam penggalangan dana lainnya di New York," tulis BBC mengutip surat pemberitahuan kepada Donald J. Trump Foundation, tertanggal 30 September lalu, Senin, 3 Oktober 2016.

Surat pemberitahuan tersebut telah disampaikan pula oleh kepala biro amal Kejaksaan Agung New York James G. Sheehan pada Jumat lalu. Dalam surat itu, Yayasan Trump diminta untuk menyerahkan laporan keuangan tahunan serta hasil auditnya.

Penyelidikan terhadap Yayasan Trump dilakukan sejak bulan lalu dan memperlihatkan adanya kegiatan meminta sumbangan, tanpa laporan dan pendaftaran, sesuai hukum yang berlaku. Laporan yang ada menunjukkan yayasan tersebut pernah meminta sumbangan hingga US$ 25 ribu dalam satu tahun tanpa terdaftar sesuai aturan.

Baca: Donald Trump Dicurigai Mengemplang Pajak Selama 18 Tahun

Selain itu, Trump dilaporkan menggunakan uang yayasan untuk keperluan pribadi. Dana yayasan satu di antaranya dipakai saat Trump harus membayar tuntutan hukum bisnis miliknya pada 2013 sebesar US$ 250 ribu serta membeli lukisan berukuran besar tentang dirinya.

Uang yayasan senilai US$ 25 ribu disebut-sebut dipakai Trump untuk kepentingan kampanyenya. Dana yayasan Trump diduga mengalir, salah satunya kepada Jaksa Agung di Florida, Pamela Bondi untuk mempermudah urusan tuntutan hukum lain.

Pihak Trump menyatakan siap bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan kasus tersebut maupun larangan penggalangan dana yayasan. Namun, Yayasan menolak berkomentar lebih banyak mengenai persoalan hukum ini.

"Kami prihatin dengan motif politik di balik penyelidikan Jaksa Schneiderman ini, tetapi Yayasan Trump tetap berniat untuk bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan," kata Juru bicara Trump, Hope Hicks, melalui keterangan persnya seperti dikutip BBC. "Karena ini adalah masalah hukum yang sedang berlangsung, Yayasan Trump tidak berkomentar lebih jauh saat ini."

INGE KLARA | BBC | THE GUARDIAN



Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

13 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

27 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

29 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

29 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

30 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

33 hari lalu

Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

42 hari lalu

Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.

Baca Selengkapnya