Penjahit Asal Suriah Selamatkan Pernikahan Warga Kanada

Reporter

Jumat, 30 September 2016 17:53 WIB

Pengungsi yang menguasai penjahit di Suriah datang untuk menyelamatkan pengantin wanita asal Kanada yang mengalami kerusakan pada gaun pengantinnya. independent.co.uk

TEMPO.CO, Ontario - Peristiwa mengharukan datang dari sebuah pernikahan di Kanada ketika pengantin wanita diselamatkan seorang pengungsi Suriah sesaat sebelum pemberkatan nikah.

Hal itu bermula ketika Jo Du, pengantin perempuan, akan keluar dari rumahnya untuk ke gereja. Duh, tiba-tiba gaun pengantinya rusak, tepatnya pada bagian ritsleting belakang.

Kejadian itu berlangsung pada Minggu pagi ketika semua aktivitas libur sehingga sulit menemukan penjahit. Rumah Jo Du juga jauh dari rumah penjahit.

Baca:
Pasifik Tantang Indonesia Bongkar Pelanggaran HAM di Papua
PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia

Fotografer pernikahan Lindsay Coulter menyarankan kepala pengiring pengantin ke rumah tetangganya di Guelph, Ontario, untuk meminta tang yang akan digunakan untuk memperbaiki ritsleting baju Jo Du. Tetangga Coulter bernama David Hobson selama ini membuka rumahnya untuk tempat penampungan pengungsi Suriah. Sungguh tak disangka, seorang pengungsi Suriah di rumah Hobson mahir menjahit.

Ibrahim Halil Dudu, nama pengungsi Suriah yang tinggal di rumah Hobson, selama 28 tahun bekerja sebagai penjahit di Aleppo, Suriah. Dudu kemudian mendatangi rumah Jo Du dan mulai memperbaiki ritsleting gaun pengantin yang rusak. Tidak lama kemudian, gaun pengantin Jo Du kembali sempurna seperti sedia kala. Pengantin pria, Earl Lee, mengatakan mereka sangat beruntung atas bantuan Dudu.

Baca: CIA Berencana Bunuh Presiden Duterte

Saat diwawancarai, Dudu mengatakan sangat gembira dan senang bisa membantu orang Kanada.

Menurut Hobson, rumah keluarga dan usaha menjahit Halil Dudu dibom dan dihancurkan beberapa tahun lalu. Mereka pun melarikan diri dan akhirnya pergi ke Turki, tempat mereka terdaftar sebagai pengungsi. Selama tiga tahun mereka menunggu untuk pergi ke sebuah negara dan akhirnya Kanada menerima mereka.

Baca: Donald Trump Langgar Embargo AS, Berbisnis di Kuba

Kisah tersebut lantas diunggah Coulter ke akun Facebook miliknya beserta foto Dudu yang sedang memperbaiki gaun pengantin. Coulter mengatakan keluarga Dudu baru pindah ke Kanada empat hari sebelum pernikahan dan menggunakan Google Translate untuk berkomunikasi.

Berbagai komentar dan pujian pun datang dari para netizen yang tersentuh akan cerita itu. Leen Hasani, warga Suriah, menulis pada akun Twitter-nya bahwa kisah itu sangat mengharukan, membuktikan bahwa masih ada manusia berhati baik di luar sana, terutama masyarakat Kanada.

Bahkan seorang netter bernama Carlos Azevedo sampai menawarkan Dudu sebuah mesin jahit dan lima benang gratis sehingga ia bisa melanjutkan pekerjaannya di Kanada. Sebagai tanda terima kasih, Coulter kini mengatur halaman GoFundMe untuk mendorong sumbangan bagi keluarga Dudu dan keluarga pengungsi Suriah lainnya.

INDEPENDENT | GUARDIAN | YON DEMA

Berita terkait

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

11 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

14 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

22 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

24 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

25 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

26 hari lalu

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

Kawasan air terjun Niagara dinyatakan National Geographic sebagai salah satu tempat terbaik untuk melihat gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

28 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

29 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya