Seekor burung merpati yang dipelaskan oleh sejumlah anak bersama Paus Fransiskus saat doa Angelus, dikejar oleh seekor burung gagak di alun-alun St. Peter's, di Vatikan, Minggu (26/1). Setelah Paus dan kedua anak meninggalkan jendela, seekor burung camar dan burung gagak menyerang burung-burung merpati tersebut. AP/Gregorio Borgia
TEMPO.CO, Auckland- Penelitian terbaru di Selandia Baru membuktikan bawah burung merpati bisa diajarkan membaca, bahkan mampu mengenali kata sama seperti manusia dan monyet.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan di Universitas Otago, Selandia Baru menggunakan 18 merpati yang kemudian diciutkan menjadi empat yang paling bijak menggunakan metode yang dikenal sebagai 'pembentukan diri', yakni proses yang menggunakan senter untuk mengarahkan merpati itu tertarik ke arah makanan yang disediakan.
Latihan itu diulang hingga burung-burung tersebut mengerti ia akan dapat makan setiap kali ada sinyal lampu. Metode itu kemudian diubah dengan menggunakan kata untuk menggantikan sinyal lampu.
Meskipun burung belum mengerti arti dari kata-kata itu, namun mereka mampu membedakan antara kata-kata dari non-kata dengan visual mengolah kombinasi huruf.
"Setiap kali mampu mengenali kata atau gambar dengan benar, burung bersangkutan diberi makan sebagai imbalan," kata Damian Scarf, pemimpin penelitian tersebut.
Merpati dalam penelitian ini dilatih untuk mengidentifikasi kata-kata dalam bahasa Inggris yang hanya berjumlah empat huruf pada layar dengan mematuki mereka.
Penelitian merpati mendukung teori tertentu tentang bagaimana manusia berevolusi sehingga memiliki kemampuan untuk belajar membaca.
Huruf dan kata adalah penemuan manusia. Mereka tidak pernah ada dalam alam. Namun semua makhluk memiliki mesin neuronal yang dapat belajar untuk menganggap ini terjadi disebabkan fenomena daur ulang neuronal, di mana sirkuit saraf untuk visi yang berevolusi untuk mengenali obyek yang bertujuan kembali mengolah kata.
Selandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori
16 Maret 2017
Selandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori
Parlemen Selandia Baru memberikan hak hukum yang sama seperti manusia kepada Sungai Whagnganui, sungai sakral yang sangat dihormati masyarakat adat Maori.
Bermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya
9 Desember 2016
Bermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya
Seorang pria kelahiran Taiwan yang merupakan warga Selandia Baru bingung karena sistem aplikasi paspor online menolak aplikasinya lantaran matanya dianggap tidak terbuka.
PM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal
7 September 2016
PM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal
PM Selandia Baru John Key akan mendatangkan lebih banyak pekerja migran karena cara kerjanya lebih baik dibanding pekerja lokal yang pemalas dan pecandu narkoba.