TEMPO.CO, San Fransisco-Aksi retas akun Yahoo terbongkar. Menurut Yahoo, para peretas yang menjalankan aksinya sejak tahun 2014 telah mencuri sedikitnya setengah juta data pengguna Yahoo.
Yahoo dalam pernyataannya pada Kamis, 22 September 2016, mencurigai para pencuri data melakukan aksi retasnya didukung oleh aktor negara tertentu. Yahoo masih menyelidiki keterlibatan aktor negara tertentu itu.
"Berdasarkan investigasi yang masih berjalan, Yahoo yakin informasi yang terkait dengan sedikitnya 500 juta akun pengguna Yahoo dicuri," ujar Yahoo dalam pernyataannya seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 23 September 2016.
Kejahatan peretasan data, menurut Yahoo, merupakan yang terbesar yang pernah terjadi. Untuk membongkar kejahatan ini, Yahoo bekerjasama dengan penegak hukum. "Yahoo bekerja sama dengan penegak hukum dalam masalah ini."
Dari investigasi awal, Yahoo menemukan para peretas mencuri informasi dari pemilik akun tertentu di Yahoo. Para pencuri mengambil informasi meliputi nama pemilik akun, alamat email, tanggal lahir, password, dan pertanyaan serta jawaban untuk keamanan data yang sudah dienkripsi maupun belum, sehingga para peretas dapat meretas akun online lainnya yang dimiliki korban.
Laporan terdahulu mengutip peneliti keamanan yang mengatakan sekitar 200 juta akun Yahoo telah diretas dan datanya telah diperjualkan secara online.
Yahoo meminta para pemilik akun untuk segera mengecek kembali aktivitas akunnya dan segera mengganti password, termasuk mengubah informasi keamanan yang digunakan untuk masuk (log in) ke akun Yahoo.
CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA