Unicef: 50 Juta Anak-anak di Seluruh Dunia Terlantar

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 7 September 2016 21:21 WIB

Foto yang diambil dari potongan video yang dirilis oleh aktivis anti-pemerintah Suriah Aleppo Media Center (AMC), menunjukkan seorang bocah duduk di dalam mobil ambulance usai diselamatkan dari rerentuhan gedung di Aleppo, Suriah, 17, 2016. Bocah berumur lima tahun tersebut, Omran Daqneesh berhasil selamat dari runtuhan gedung yang hancur akibat serangan udara dari pesawat jet. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Badan pemerhati anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Unicef, menyebutkan dalam laporan terbarunya bahwa hampir 50 juta anak-anak di seluruh dunia kehilangan tempat tinggal dan terpaksa meninggalkan negara mereka akibat perang, kekerasan, atau penganiayaan.

Direktur Eksekutif Unicef Anthony Lake mengatakan gambar-gambar penderitaan anak-anak di wilayah konflik yang selama ini tersebar luas di media sosial dan menjadi pemberitaan utama media, hanya sebagaian kecil dari gambaran umum penderitaan dari jutaan anak-anak di seluruh dunia.

"Gambar bocah seperti jenasah Aylan Kurdi yang terdampar di pantai setelah tenggelam di laut atau Omran Daqneesh yang tampak terkejut dengan wajah berlumuran darah ketika duduk dalam ambulans setelah rumahnya hancur, telah mengejutkan dunia," kata Lake, seperti yang dilansir Press TV pada 7 September 2016.

Dalam analisis data global, Unicef menemukan 28 juta anak kehilangan tempat tinggal karena kekerasan dan konflik, termasuk 10 juta pengungsi.

Ada juga 1 pencari suaka yang status pelariannya masih tergantung dan 17 juta anak-anak lagi di negaranya masing-masing yang kekurangan akses mendapatkan bantuan kemanusiaan dan layanan darurat.

Sekitar 20 juta anak-anak lagi meninggalkan kediaman dengan berbagai alasan, termasuk kekerasan kriminal atau kemiskinan.

"Banyak yang berisiko dilecehkan dan ditahan karena tidak memiliki dokumentasi, status hukum tidak tentu, dan tidak ada upaya pemantauan yang bersistematik," katanya.

Untuk itu, Unicef mendesak para pemimpin dunia untuk fokus pada tindakan melindungi pengungsi anak dan imigran, termasuk mengakhiri penahanan anak-anak yang mencari suaka, tetap menyatukan dengan keluarganya, memerangi xenofobia dan memastikan anak-anak bisa tetap bersekolah.

Jumlah pengungsi anak melonjak lebih dari 75 persen antara 2010 dan 2015, dengan Suriah dan Afghanistan mencatat hampir setengahnya. Salah satu aspek yang paling mengganggu adalah meningkatnya jumlah anak-anak melintasi perbatasan sendiri.

Lebih dari 100 ribu anak di bawah umur tidak didampingi saat memohon suaka di 78 negara tahun lalu, meningkat tiga kali lipat dari 2014.

UNICEF | PRESS TV | GUARDIAN | YON DEMA

Berita terkait

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

29 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

36 hari lalu

UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

UNICEF memperingatkan gencatan senjata di Jalur Gaza harus bersifat substantif, bukan simbolik dan harus bisa mengakhiri bencana kemanusiaan

Baca Selengkapnya

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

47 hari lalu

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.

Baca Selengkapnya

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

5 Maret 2024

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.

Baca Selengkapnya

UNICEF Ingatkan Kematian Anak di Gaza akan Naik Jika Serangan Israel Tak Dihentikan

4 Maret 2024

UNICEF Ingatkan Kematian Anak di Gaza akan Naik Jika Serangan Israel Tak Dihentikan

UNICEF memperingatkan ledakan angka kematian anak di Gaza akan meningkat pesat jika serangan Israel terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030, Pedoman Penyediaan Toilet Layak Bagi Pelajar

28 Februari 2024

Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030, Pedoman Penyediaan Toilet Layak Bagi Pelajar

Kemendikbudristek meluncurkan roadmap sanitasi sekolah 2024-2030. Upaya pemerataan akses toilet yang layak bagi semua sekolah.

Baca Selengkapnya

Susu Formula Tak Ada di Gaza Utara, Bayi Dua Bulan Tewas Kelaparan

25 Februari 2024

Susu Formula Tak Ada di Gaza Utara, Bayi Dua Bulan Tewas Kelaparan

Seorang bayi berusia dua bulan bernama Mahmoud Fattouh, meninggal karena kekurangan gizi di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, utara Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

6 Peran Orang Tua Membantu Cegah Bullying atau Perundungan

23 Februari 2024

6 Peran Orang Tua Membantu Cegah Bullying atau Perundungan

Peran orang tua penting dalam mencegah bullying terjadi pada anak. Berikut cara orang tua membantu mencegah bullying.

Baca Selengkapnya