Perangi Maksiat, Ulama Muslim Rusia Usul Sunat bagi Wanita  

Reporter

Kamis, 18 Agustus 2016 19:59 WIB

Ismail Berdiev. themoscowtimes.com

TEMPO.CO, Moskow - Ulama Islam Rusia, Ismail Berdiev, menyerukan semua wanita di negara itu melakukan sunat demi menjaga kesucian mereka dan mengurangi kemaksiatan.

Berdiev, yang menjabat anggota Dewan Kerja Sama Komunitas Agama asal Kaukasus Utara, menyerukan kepada semua wanita Rusia untuk menjalani sunat untuk memerangi percabulan dan membuat dunia lebih aman.

"Semua wanita harus disunat sehingga tidak akan ada kekacauan di bumi," kata Berdiev, yang menilai sunat perempuan bukan hanya bagian dari Islam. "Akan lebih baik jika hal ini dilakukan untuk setiap wanita."

Dia juga mengklaim bahwa tindakan tersebut tidak berpengaruh pada kemampuan wanita untuk melahirkan, meskipun bukti medis menunjukkan bahwa wanita yang telah mengalami sunat lebih mungkin mengalami masalah kesuburan dan komplikasi saat melahirkan.

"Yang Mahakuasa menciptakan wanita untuk melahirkan dan membesarkan anak-anak, tapi menyunat mereka tidak ada hubungannya dengan ini," ujarnya. "Perempuan masih akan melahirkan anak-anak, tapi akan ada sedikit kerusakan."

Pernyataan Berdiev tersebut memicu kemarahan di media sosial dan perdebatan sengit di Rusia, yang memaksanya segera memberikan klarifikasi. Dalam klarifikasinya, dia mengklaim tidak mewajibkan semua wanita menjalani sunat massal, tapi menyoroti bahwa harus ada solusi yang diterapkan untuk mengatasi masalah kemaksiatan di negara komunis tersebut.

Namun seorang imam Kristen Ortodoks Rusia justru membela Berdiev dan menyatakan dia tidak perlu menarik kembali pernyataannya. Imam senior Kristen Ortodoks, Vsevolod Chaplin, menyatakan simpati untuk Berdiev dan mengatakan, meski memiliki tradisi berbeda, dia meminta agar orang-orang menghormati tradisi Islam.

Komentar Berdiev tersebut dibuat setelah sebuah kelompok hak asasi manusia menerbitkan laporan tentang adanya praktek sunat perempuan di Dagestan, Kaukasus Utara, Rusia. Studi ini mengidentifikasi bahwa praktek itu berlangsung di lima daerah pegunungan di wilayah tersebut, di mana operasi biasanya dilakukan terhadap anak perempuan di bawah usia 3 tahun dan didukung masyarakat serta beberapa tokoh agama.

Menurut laporan itu, iman masjid Dagestan yang terletak di Makhachkala mengatakan sunat perempuan diwajibkan dan sesuai dengan norma-norma Islam serta menekankan bahwa menghindari itu dapat menyebabkan seseorang jatuh ke dalam dosa.

Sunat bagi perempuan merupakan kejahatan yang diakui secara internasional, dengan praktek dominan yang dilakukan di Afrika utara. Menurut data PBB, setidaknya 200 juta perempuan dan anak perempuan mengalami praktek mengerikan mutilasi genital di 30 negara di seluruh dunia.

Sunat bagi perempuan menjadi salah satu penyebab tertinggi dari kematian ibu saat melahirkan. Wanita yang disunat sering melaporkan bahwa dia kesulitan buang air kecil, nyeri kronis saat menstruasi, dan trauma psikologis.

MOSCOW TIMES | RT | YON DEMA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

14 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

6 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya