Vanessa Marcotte merupakan wanita kedua yang ditemukan terbunuh saat sedang jogging seorang diri di AS. Pekan lalu, wanita bersama Karina Vetrano dibunuh setelah diperkosa saat jogging seorang diri di New York. Instagram.com
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian di Amerika Serikat tengah menguji deoxyribonucleic acid (DNA) seseorang yang diindikasi "mengetahui banyak hal" tentang taman tempat Vanessa Marcotte dibunuh saat joging.
Pelaku pembunuhan karyawan Google bernama Vanessa Marcotte, 27 tahun, itu sampai hari ini masih menjadi misteri. Marcotte dibunuh saat sedang joging di taman dekat rumah ibunya, Minggu, 7 Agustus 2016.
Polisi juga menerima laporan dari seorang perempuan yang mengatakan dia melihat seorang pria dan seorang wanita di Gunung Wachusett. Seorang di antara mereka, pada bagian lengannya, tampak terluka.
Gunung Wachusett terletak sekitar 12 kilometer dari tempat Marcotte ditemukan tewas. Namun pria dan wanita tersebut mengkonfirmasi mengalami kecelakaan sepeda motor dan pergi ke gunung itu untuk membersihkan lukanya.
Ayah Vanessa Marcotte, John Marcotte, mengatakan tidak tahu siapa saja rekan anaknya, yang kemungkinan membunuh manajer Google itu. John menambahkan, anaknya tak punya pacar serius.
John Marcotte mengaku sangat kehilangan anaknya dan merasa semua hal tak bisa baik-baik saja. “Bagaimana bisa semua baik-baik saja jika anak Anda dibunuh secara mengerikan?”
Jaksa wilayah setempat, Joseph D. Early, mengatakan penyerang Marcotte adalah pria yang mungkin terluka akibat menerima perlawanan dari Marcotte. Dia mengatakan polisi tengah mencari seorang pria dengan luka, memar, atau goresan.