TEMPO.CO, Princeton - Karyawan Google Vanessa Marcote, 27 tahun, yang tewas saat joging pada Minggu, 7 Agustus 2016, diduga meninggalkan goresan dan memar pada penyerangnya. Hal tersebut diungkapkan jaksa asal Worchester, Massachusetts, Amerika Serikat, Joseph D. Early, Kamis, 11 Agustus 2016.
Pihak berwenang membuka penyelidikan untuk kasus pembunuhan terhadap Marcotte, tapi para penyelidik belum mengetahui apakah pembunuhan tersebut adalah tindakan yang acak atau bukan. Kasus pembunuhan ini merupakan yang pertama kali di kota itu dalam tiga dekade terakhir.
Baca: Manajer Google Ditemukan di Hutan Seusai Hilang Saat Joging
Pembunuhan Vanessa memicu kekhawatiran di kalangan penyuka olahraga joging, lantaran belum ada pihak dan pelaku yang dituntut terkait dengan pembunuhan ini. Kasus ini menjadi pemberitaan utama di sejumlah media nasional Amerika Serikat.
Marcotte pernah bekerja di Boston setelah lulus dari Boston University pada 2011 sesuai profil LinkedIn-nya. Ia tinggal di daerah itu selama beberapa tahun untuk bekerja di WordStream, perusahaan periklanan online, dan Vistaprint. Pada Januari 2015, Marcotte mulai menjabat Account Manager Perawatan Kesehatan di kantor Google, New York.
Baca: Ini Lima Fakta Kematian Manajer Google Vanessa Marcotte
Anjing pelacak polisi menemukan tubuh Marcotte di daerah hutan yang berjarak setengah mil dari rumah ibunya di Princeton, Massachusetts. Ia ke sana untuk mengunjungi ibunya di akhir pekan, dan terakhir terlihat pada Minggu, pukul 13.00 waktu setempat, ketika pergi untuk joging.
Marcotte dinyatakan hilang pada pukul 16.00 pada Minggu itu. Beberapa hari setelah tubuh Marcotte ditemukan, para penyelidik kepolisian mengatakan mereka telah menerima ratusan petunjuk tentang apa yang terjadi pada Marcotte, tapi hingga kini masih belum memiliki tersangka.
Baca: Manajer Google Tewas: Vanessa Marcotte yang Murah Senyum
Sebelumnya, pembunuhan serupa menimpa seorang penggemar joging bernama Karina Vetrano, 30 tahun, asal New York. Ia menghilang saat joging di rawa terpencil dekat rumahnya. Para pencari menemukan tubuhnya beberapa jam kemudian. Saat ditemukan, Vetrano telah dicekik dengan pakaian berantakan. Hal ini menimbulkan dugaan dia telah diserang secara seksual.
THE WASHINGTON POST | DIKO OKTARA
Baca Juga
Wagub Djarot Buka Lebaran Betawi, Ahok di Mana?
Menteri ESDM: Saya WNI, Silakan Cek Paspor Saya