Manajer Google Tewas: Vanessa Marcotte Korban Pembunuhan Berantai?

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 14 Agustus 2016 16:31 WIB

Vanessa Marcotte (27 tanun), tewas dengan tragis setelah diperkosa dan dibakar saat jogging sore di hutan Massachusetts, AS. Manajer Google ini hilang saat jogging kurang dari 1 km dari rumah ibunya pada Ahad lalu. Instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian karyawan Google, Vanessa Marcotte, 27 tahun, yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan setelah dinyatakan hilang pasca-joging pada pekan lalu, 7 Agustus 2016, memunculkan banyak analisis. Salah satunya datang dari Patricia Kirby, mantan Agen Khusus Biro Penyelidik Federal (FBI) dan profiler.

Kirby mengatakan kematian Marcotte berpola. Polanya adalah dia akan mengunjungi ibunya di akhir pekan dan akan pergi joging sebelum kembali ke kota, pekan itu. Jika Marcotte bukan korban tindakan acak, kata Kirby, jogingnya di akhir pekan merupakan celah untuk membunuhnya.

Baca: Manajer Google Dibunuh: Vanessa Diduga Melawan Pelaku

Selama bekerja di FBI, Kirby telah menyelidiki sejumlah kasus terhadap perempuan yang menjadi korban pemerkosaan atau pembunuhan saat joging. Hal ini terjadi karena para penyuka joging sering mendengarkan musik melalui headphone. Biasanya, mereka joging sendirian. "Ini tempat yang produktif bagi seseorang yang berniat buruk."

Menurut Kirby, tindakan menyerang seseorang yang tengah joging menunjukkan karakter pembunuhnya. Sebab, Marcotte sosok yang atletis, tegas, dan melawan penyerangnya sebelum tewas. "Mereka dia akan berjuang mati-matian untuk lolos," kata Kirby, yang menjadi inspirasi untuk karakter Clarice dalam film Silence of The Lamb.

Baca: Manajer Google Ditemukan di Hutan Seusai Hilang Saat Joging

Setelah mati, tubuh Marcotte dibakar. Kirby berujar, tindakan ini merujuk ke pola pikir si pembunuh setelah kejahatan itu dilakukan. “Dia bertarung dengannya. Pembunuh itu tahu dia (Marcotte) memiliki DNA-nya," ujar Kirby. DNA si pembunuh diduga tertinggal di tubuh Marcotte sehingga pembunuh itu membakar tubuh Marcotte.

Meski begitu, ia tak yakin pembunuh telah mencapai tujuannya karena tubuh Marcotte tak sepenuhnya terbakar. Sebelum kematian Marcotte, kasus pembunuhan dengan pola yang mirip juga menimpa penggemar joging bernama Karina Vetrano, 30 tahun, asal New York. Ia menghilang saat joging di rawa terpencil dekat rumahnya.

Baca: Ini Lima Fakta Kematian Manajer Google Vanessa Marcotte

Kirby menuturkan ada kemungkinan Marcotte dan Vetrano dibunuh oleh orang yang sama, meski berada di dua tempat yang terpisah, yakni sekitar 400 kilometer. "Pembunuh berantai akan bepergian. Ini adalah bagian dari kemampuan mereka untuk tetap di bawah radar penegakan hukum," ucap Kirby.

MASSLIVE.COM | HEART.ORG | DIKO OKTARA

Baca Juga
Imam Masjid di New York Tewas Ditembak Pria Tak Dikenal
Wagub Djarot Buka Lebaran Betawi, Ahok di Mana?

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

5 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

6 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

7 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

9 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

1 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya